Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sri Mulyani Pamer Pertumbuhan Ekonomi RI ke Elon Musk hingga Jeff Bezos
14 November 2022 21:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani memamerkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus positif di tengah ketidakpastian global kepada pebisnis global dalam kegiatan B20 Summit di Bali, Senin (14/11). Pada kuartal III 2022, ekonomi Indonesia tumbuh 5,72 persen.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani mengatakan sangat optimistis gejolak perekonomian yang tengah terjadi dapat diantisipasi Indonesia. Namun dia mengatakan tetap waspada dengan lingkungan global yang sangat dinamis.
"Optimisme tetap penting, sekaligus waspada harus tetap terjaga. Inilah pola pikir pembuat kebijakan ekonomi Indonesia. Kami tidak menakut-nakuti Anda dengan mengatakan bahwa kami perlu waspada, waspada berarti Anda harus bersiap untuk kemungkinan dan kemungkinan apa pun dan Anda sebenarnya tidak terhalang oleh kemungkinan apa pun ini," kata Sri Mulyani dalam B 20 Summit, Senin (14/11).
Adapun pebisnis yang mengikuti rangkaian kegiatan B20 adalah mereka yang memiliki gurita bisnis. Seperti Elon Musk (CEO Tesla & Twitter), Jeff Bezos (CEO Amazon), Jon Moore (CEO BloombergNEF), Alan Jope (CEO Unilever), Bill Winters (CEO Standard Chartered), dan Andrew Forrest (Chairman and Founder of Fortescue Future Industries and Fortescue Metals Group).
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga Mohammed Y. Al Qahtani (Senior Vice President Saudi Aramco), dan Seiji Izumisawa (President and CEO Mitsubishi Heavy Industries).
Sri Mulyani menekankan supaya pemimpin dunia fokus dan terus mengkalibrasi ulang pilihan kebijakannya masing-masing. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III sebesar 5,72 persen, sedikit lebih tinggi dari ekspektasi awal pemerintah.
"Pemulihan ekonomi yang kuat terus didukung oleh permintaan domestik yang kuat, terutama pada konsumsi tetapi juga sekarang diikuti oleh pemulihan investasi. Tapi kami juga cukup beruntung menikmati daya apung dari pertumbuhan ekspor," jelas Menkeu.
Pertumbuhan ekonomi tersebut, kata Sri Mulyani, juga ditopang oleh penanganan pandemi yang efektif dengan berbagai kebijakan yang mendukung, baik permintaan, terutama dalam bentuk bantuan sosial dan subsidi. Kebijakan pemerintah tersebut terbukti melindungi Indonesia dari ketidakpastian perekonomian global termasuk harga pangan dan energi.
ADVERTISEMENT
"Di sisi lain, kami juga menggunakan alat kebijakan kami untuk mendukung sisi penawaran. Ini dalam bentuk keringanan pajak, beberapa insentif dan juga dalam hal ini dukungan pembiayaan," terang dia.
Sri Mulyani menilai kombinasi alat-alat tersebut harus selalu dalam perpaduan yang tepat, karena ekonomi tidak berada dalam satu tantangan atau masalah sederhana.
"Jadi kami mencoba sangat teliti dalam merancang dan merancang instrumen mana yang cocok untuk mengatasi area ekspansi permintaan agregat menggunakan kebijakan moneter seperti menaikkan suku bunga dan sedikit pengetatan," tandasnya.