Sri Mulyani Pastikan Bayar Tunggakan Kompensasi ke Pertamina & PLN Rp 66,08 T

Pengendara membeli BBM di salah satu SPBU di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO

Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan akan membayar seluruh tunggakan kompensasi energi 2022 kepada PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) tahun ini. Adapun total tunggakan kompensasi energi ke dua perusahaan BUMN tersebut mencapai Rp 66,08 triliun.

"InsyaAllah pada semester I-2023, seluruh subsidi dan kompensasi tahun 2022 akan bisa dibayarkan pemerintah," kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (17/4).

Isa menjelaskan, pembayaran kompensasi energi dilakukan supaya arus kas Pertamina dan PLN menjadi positif. Sehingga kedua perseroan lancar dalam menyediakan bahan BBM, listrik, dan LPG bagi masyarakat.

Isa menyebut kompensasi energi yang sudah dibayarkan pada tahun 2022 mencapai Rp 379,3 triliun. Dengan rincian, kewajiban tertunggak tahun 2021 serta kompensasi triwulan I-III 2022.

Lokasi Pembangunan SUTT 150kV Kariangau GIS 4 IKN, Rabu (12/4/2023). Foto: dok PLN

Lebih lanjut, Isa menjelaskan, pihaknya sudah membayar subsidi energi tahun 2022 sebesar Rp 171,9 triliun. Subsidi energi dibayarkan secara berkala setiap bulan.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan sejak tahun 2022 pemerintah tak mau lagi memiliki tunggakan utang kepada BUMN.

“Biasanya kita punya utang ke BUMN Pertamina dan PLN ini buat beberapa tahun. Mulai 2022 lalu kita pembayarannya tepat waktu,” ungkap dia.

Suahasil menjelaskan pembayaran utang dilakukan dengan tepat waktu. Supaya BUMN bisa menjalankan penugasan pemerintah dalam menyediakan energi.