Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Sri Mulyani Pastikan Pengelolaan BUMN dan Danatara Transparan
18 Maret 2025 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani merespons pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terpuruk pada hari ini. Dia memastikan aset BUMN yang terafiliasi dengan Danantara dan perusahaan swasta yang listing di BEI akan dikelola secara transparan.
ADVERTISEMENT
“Kami pesan kepada BUMN dan Danantara bahwa kepastian pengelolaan BUMN secara profesional dan transparan seperti disampaikan Prabowo itu menjadi prinsip,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Hasil Lelang SUN di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta Pusat pada Selasa (18/3).
Sri Mulyani juga berpesan agar manajemen BUMN bisa bertanggung jawab pada masyarakat. Terkait sentimen anjloknya IHSG, Ia menyebut hal ini masih dipengaruhi berbagai sentimen global maupun dalam negeri.
Lebih lanjut, Ia berpesan kepada para perusahaan swasta yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Saya tegaskan mengenai perusahaan yang go publik harus diupdate ke market sehingga market memiliki assessment terhadap valuasi yang fair yang baik,” ujarnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan saham Selasa (18/3). IHSG ditutup turun 248,559 poin (3,84 persen) ke 6.223,388. Indeks LQ45 turun 20,335 poin (2,79 persen) ke 709,013.
ADVERTISEMENT
IHSG hari ini sempat anjlok 5,02 persen dan membuat perdagangan saham sempat dibekukan. Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG merosot 6,12 persen.
Sebanyak 118 saham naik, 554 saham turun, dan 139 saham stagnan sore ini. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 1.546.121 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 29,188 miliar saham senilai Rp 19,041 triliun.