Sri Mulyani Pede Total Ekonomi RI Mencapai Rp 16.000 Triliun di 2019

8 Mei 2018 21:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah optmistis total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia bisa mencapai Rp 16.000 triliun tahun 2019. Hal ini dipengaruhi oleh perekonomian yang terus membaik.
ADVERTISEMENT
Produk domestik bruto adalah nilai keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi di wilayah Indonesia dalam jangka waktu tertentu, biasanya setiap tahun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai, dengan PDB yang semakin bertambah ini diharapkan masyarakat tak perlu lagi khawatir dengan utang pemerintah.
"Orang PDB kita naik kok. Dari Rp 10.000 triliun menjadi Rp 13.000 triliun, next year mungkin bisa jadi Rp 16.000 triliun," ujar Sri Mulyani usai acara di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (8/5).
Ilustrasi menghitung mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghitung mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
Hingga akhir Maret 2018, total utang pemerintah sebesar Rp 4.136,39 triliun, meningkat 13,14% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang sebesar Rp 3.655 triliun.
Adapun rasio utang pemerintah hingga akhir Maret 2018 mencapai Rp 13,89 triliun atau 29,78% terhadap PDB yang saat ini sebesar Rp 13.000. Rasio ini masih di bawah level yang dibolehkan negara sebesar maksimal 60% terhadap PDB.
ADVERTISEMENT
"Kalau bicara 23-29% of GDP, nominally naik, tapi Indonesia among the lowest debt to GDP dan debt to deficit. Tapi Indonesia membuat utang jadi isu politik," jelasnya.