Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Naik Pesat di Kuartal II 2021

21 Juli 2021 16:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati. Foto: REUTERS/Darren Whiteside
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati. Foto: REUTERS/Darren Whiteside
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengeklaim ekonomi Indonesia sempat mengalami tren pemulihan yang cukup tinggi terutama di kuartal kedua 2021. Hal ini sejalan dengan beberapa indikator pada aktivitas di bidang ekonomi yang menunjukkan akselerasi cukup kuat.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita lihat hingga semester I yaitu Januari hingga Juni dan terutama di kuartal kedua, terlihat pemulihan ekonomi Indonesia mengalami momentum percepatan yang cukup tinggi. Berbagai indikator menunjukkan akselerasi yang sangat-sangat kuat,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Rabu (21/7).
Adapun indikator yang dimaksud yaitu pertama, indeks keyakinan konsumen (IKK) sampai Juni 2021 tercatat berada di level 107,4. Bahkan sejak April 2021, IKK sudah berada di dalam zona optimistis yaitu di atas 100.
Hal ini meningkat drastis apabila dibandingkan dengan IKK pada April 2020 yang tercatat di level 84,8. Saat itu, IKK cukup rendah karena adanya pemberlakukan PSBB.
Kedua, indeks penjualan ritel hingga Mei melonjak di level 225,6 atau naik 14,7 persen secara yoy. Menurut Sri Mulyani indeks IKK dan indeks penjualan ritel ini berbanding lurus.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sehingga ketika konsumen memiliki optimisme atau keyakinan maka mereka akan melakukan kegiatan konsumsi yang kemudian tertangkap pada penjualan ritel.
ADVERTISEMENT
"Nah ini yang kita harus perhatikan tentu confidence konsumen sangat dipengaruhi oleh situasi yang dihadapi termasuk COVID-19 ini," ujarnya.
Ketiga, penjualan mobil secara ritel pada Juni juga menunjukkan kenaikan hingga 120 persen dibandingkan tahun lalu. Bahkan dibanding Mei 2021, penjualan mobil secara ritel juga naik sebesar 2,5 persen mtm.
Keempat, realisasi belanja negara hingga semester I tercatat telah mencapai 42,5 persen dari target APBN. Besaran ini naik 9,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Artinya mesin pemulihan dari APBN dan dari konsumen itu bergerak seiring dan sangat kuat pada kuartal kedua,” ujar Sri Mulyani.