Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sri Mulyani: Penurunan Suku Bunga The Fed Era Trump Patut Dipertanyakan
11 Desember 2024 14:55 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed ) menjadi dipertanyakan seiring dengan terpilihnya Presiden Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
“Tadinya yang kita dengar sepanjang tahun 2024 bahwa Fed Fund Rate akan higher for longer dan mulai turun dan bahkan sudah mulai melakukan beberapa prediksi dan berapa banyak penurunan. Sekarang dengan munculnya dinamika politik dan security global, pembahasan mengenai penurunan ini menjadi tertunda,” ungkapnya dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat pada Rabu (11/12).
Selain itu, tren Trump dianggap menyebabkan bullish atau naiknya harga saham di pasar modal. Hal ini juga membuat yield dari US Treasury naik sebagai langkah antisipasi.
“Kita lihat karena tren dari Trump dianggap bullish dari sisi bisnis maka di Amerika serikat pasar saham naik tapi defisit naik, dengan defisit naik utang naik, utang naik, yield dari obligasi naik, jadi harus nya kita mengharapkan pasar saham naik yield di Amerika turun. Apa yang terjadi? Yield dari US Treasury karena antisipasi dari US Treasury maka yield dari US Treasury naik,” lanjutnya.
Karena itu, penurunan Fed Fund Rate di era Trump menjadi harus dipertanyakan kembali. Hal ini karena Fed Fund Rate sangat mempengaruhi aliran modal global.
ADVERTISEMENT
“Dengan demikian masa depan dari penurunan Fed Fund Rate menjadi dipertanyakan, apakah akan jadi turun? Dan kalau jadi turun seberapa cepat, ini jadi sesuatu yang akan menahan perekonomian global dan mempengaruhi global capital flow,” jelas Sri Mulyani.
Untuk negara-negara berkembang, yield dari US Treasury dan Fed Fund Rate merupakan dua faktor yang sangat berpengaruh. "Yield dari US Treasury dan Fed Fund Rate dua-duanya mempengaruhi sangat besar terhadap capital flow terutama di negara-negara emerging," ungkap Sri Mulyani.