Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui begitu pesatnya perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Bahkan menurut dia menjadi salah satu yang tercepat di Asia.
ADVERTISEMENT
"Kalau dilihat dari statistiknya tahun 2019 mencapai 40 billion US dolar. Potensinya di Indonesia bisa mencapai 130 billion UD dolar pada tahun 2025," kata Sri Mulyani dalam Diskusi Publik Dampak Tokopedia Terhadap Ekonomi Indonesia di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (10/10).
Sri Mulyani merasa angka tersebut cukup besar, apalagi pertumbuhan ekonomi nasional secara umum tumbuhnya di angka 5 persen.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia, ini membandingkan dengan sektor ekonomi lainnya yang dianggap kurang maksimal. Hanya saja, dia tidak mengungkapkan sektor yang dimaksud.
"Hampir semua sektor boro-boro. Hari ini saya baru pulang dari Malang, saya bicara dengan kanwil-kanwil saya di sana bagaimana penerimaan pajak? Muka mereka lesu semua," ujarnya.
"Jadi kalau kita bicara ada satu sektor kegiatan ekonomi yang bisa tumbuh 40 persen di hari gini, itu adalah sesuatu yang luar biasa," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Sri Mulyani meminta seluruh pihak yang bergerak di ekonomi digital seperti Tokopedia tidak gampang berpuas diri. Sebab, perubahan di bidang digital begitu cepat.
Dia merasa perubahan-perubahan itu menjadi tantangan yang harus dihadapi. Ia meminta Tokopedia tetap menjaga kualitas dari pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
“Saya juga berharap digital company Indonesia yang begitu cepat menjadi unicorn atau decacorn, mampu mempercepat kemampuan fondasi dari tata kelola. Sehingga bisa mengimbangi publik responsibility dan reputation mereka," katanya.
Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani juga mengapresiasi berbagai program yang ada di Tokopedia salah satunya tabungan emas. Ia merasa hal itu membuat masyarakat bisa menyadari investasi bisa dilakukan berapapun nominal uangnya.
“Tidak ada uang yang dianggap terlalu kecil untuk mendapatkan value. Dengan digital teknologi setiap rupiah itu meaning full,” tutur Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT