Sri Mulyani Proyeksi Realisasi Subsidi LPG & Listrik Meleset dari Target 2025
7 Juli 2025 11:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menitSri Mulyani Proyeksi Realisasi Subsidi LPG & Listrik Meleset dari Target 2025
Sri Mulyani proyeksi realisasi subsidi LPG 3 kg hanya Rp 68,7 triliun, dari target Rp 87 triliun, sementara subsidi listrik hanya Rp 89,1 triliun, dari target Rp 89,7 triliun.kumparanBISNIS



ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksi realisasi anggaran subsidi energi, khususnya untuk LPG 3 kg dan listrik, tidak akan mencapai target di tahun ini. Dalam laporan pelaksanaan APBN Semester I 2025, outlook subsidi LPG 3 kg hanya dipatok Rp 68,7 triliun, turun 21,03 persen dari target awal dalam APBN 2025 sebesar Rp 87 triliun.
ADVERTISEMENT
Tak dijelaskan secara rinci alasan tersebut. Namun, kebijakan tersebut berkontribusi terhadap penurunan total subsidi energi tahun ini yang hanya ditargetkan Rp 183,9 triliun, lebih rendah dari target awal APBN yang mencapai Rp 203,4 triliun.
Selain LPG 3 kg, subsidi listrik juga diprediksi tidak mencapai target. Outlook subsidi listrik tahun ini sebesar Rp 89,1 triliun, sedikit turun dari target awal Rp 89,7 triliun.
Hingga paruh pertama 2025, realisasi subsidi energi tercatat baru mencapai Rp 66,89 triliun atau 32,9 persen dari total pagu anggaran. Capaian ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari fluktuasi harga minyak mentah Indonesia (ICP), nilai tukar rupiah, hingga volume penyaluran barang bersubsidi seperti BBM, LPG 3 kg, dan listrik.
ADVERTISEMENT
"Realisasi Subsidi Energi sampai dengan semester I tahun 2025 mencapai Rp 66.894,0 miliar, atau 32,9 persen terhadap pagu APBN tahun 2025," tulis laporan tersebut, dikutip Senin (7/7).
Sri Mulyani merinci, realisasi subsidi untuk jenis BBM tertentu mencapai Rp 9 triliun atau 33,6 persen dari pagu. Volume penyalurannya tercatat 7.410,1 ribu kiloliter, naik tipis 3,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Untuk LPG 3 kg, realisasinya mencapai Rp 21,3 triliun atau baru 24,5 persen dari target. Angka ini turun cukup jauh dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 34,2 triliun. Menariknya, meski nilai subsidi turun, volume penyaluran LPG 3 kg justru naik 3,8 persen menjadi 3.494 juta kg.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, realisasi subsidi listrik hingga pertengahan tahun ini tercatat Rp 36,6 triliun atau 40,8 persen dari target. Realisasi ini naik dibanding periode sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp 29,7 triliun.