Sri Mulyani Proyeksi Rupiah Berada di Rp 16.200 per Dolar AS pada Akhir 2024

8 Juli 2024 15:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menghadiri Rapat Koordinasi Khusus Komwas (Komisi Pengawas) SKK Migas dengan Menteri ESDM Pak Arifin Tasrif.
 Foto: Dok. Instagram@smindrawati
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menghadiri Rapat Koordinasi Khusus Komwas (Komisi Pengawas) SKK Migas dengan Menteri ESDM Pak Arifin Tasrif. Foto: Dok. Instagram@smindrawati
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksi nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.000 hingga Rp 16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir 2024. Angka ini jauh dari target pemerintah dalam UU APBN 2024 yang ada Rp 15.000 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani mencatat hingga semester I 2024 rupiah bergerak melemah ke level Rp 15.901 per USD. Angka ini berada di atas asumsi makro 2024 sebesar Rp 15.000 per USD.
“Pada semester II 2024 nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 16.000 hingga Rp 16.200 per dolar AS,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Badan Anggaran (Banggar) DPR, Senin (8/7).
Sri Mulyani menjelaskan pergerakan nilai tukar rupiah dipengaruhi kebijakan suku bunga The Fed ke depan.
Seorang Teller menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (7/1/2018). Rupiah ditutup menguat 1,26 persen menjadi Rp14.085 per satu Dolar AS. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Di sisi lain, Sri Mulyani memproyeksi ekonomi RI hingga akhir tahun 2024 berada di kisaran 5 persen hingga 5,2 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Sejalan dengan permintaan domestik yang masih cukup kuat untuk perekonomian nasional.
ADVERTISEMENT
Kemudian, inflasi hingga akhir tahun diproyeksi meningkat di kisaran 2,7 persen yoy hingga 3,2 persen yoy. Angka ini naik dari asumsi makro dalam UU APBN 2024 sebesar 2,8 persen.
“Dinamika cuaca menjadi faktor risiko utama yang bisa mengerek inflasi pangan dan dapat mempengaruhi inflasi umum,” ungkap Sri Mulyani.
Sementara itu, suku bunga surat berharga negara (SBN) 10 tahun diproyeksikan mencapai 6,9 persen hingga 7,1 persen pada akhir 2024. Angka ini melonjak dari asumsi dalam APBN 2024 yang sebesar 6,7 persen.
Sementara itu, harga minyak mentah di 2024 diprediksi berada di kisaran USD 79 hingga USD 85 per barel. Angka ini meningkat dari asumsi dalam APBN 2024 yang sebesar USD 81 per barel.
ADVERTISEMENT
“Pergerakan harga minyak ini dipengaruhi oleh faktor geopolitik dan kebijakan produksi dan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC+),” kata Sri Mulyani.
Kemudian lifting minyak diproyeksi turun menjadi 565 ribu hingga 609 ribu barel per hari di akhir tahun. Angka ini turun dari asumsi APBN 2024 yang sebesar 635 ribu ribu barel per hari.
Selanjutnya, lifting gas diproyeksi mencapai 943 ribu hingga 1.007 ribu barel per hari. Angka ini turun dari asumsi APBN 2024 yang sebesar 1.033 ribu barel per hari.
“Lifting minyak dan gas ini di bawah asumsi karena optimalisasi sumur yang telah beroperasi melalui peningkatan kegiatan drilling dan facility maintenance,” tutur Sri Mulyani.