Sri Mulyani Sebut Harga Rumah Makin Mahal, BTN Klaim Bunga KPR Masih Rendah

7 Juli 2022 15:44 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan. Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan. Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan harga rumah kian mahal. Hal ini sejalan dengan kenaikan suku bunga di beberapa negara yang berimbas pada kenaikan suku bunga KPR.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Wakil Direktur Utama PT Bank BTN (Persero) Tbk, Nixon Napitupulu, mengungkapkan bahwa Bank BTN memiliki suku bunga kredit dengan diskon yang paling rendah sebesar 3,72 persen ketimbang kompetitor lain.
"Kalau bunga promonya kita masih paling rendah 3,72, yang sebelah sudah 4 koma," ujar Nixon kepada kumparan di Menara BTN Jakarta, Kamis (7/7).
Menurut Nixon, floating rate pada Bank BTN dapat dikategorikan masih jauh lebih murah. Sebab, produk KPR tidak memiliki bunga fix sejak awal bunganya sudah langsung di-floating.
Floating rate KPR ini menjadi hal yang berbeda, karena diberikan diskon bunga. Sehingga, besarnya tidak setinggi bunga floating pada umumnya atau dibebankan kepada peminjam setelah masa bunga fix selesai.
ADVERTISEMENT
"Terus mengenai floating juga saya pikir sudah jauh lebih murah," kata Nixon.
Dia mengatakan, dulu suku bunga di BTN terlampau tinggi, sedangkan sekarang suku bunganya sudah lebih baik dari sebelumnya. Untuk itu, sambung Nixon, penyaluran kredit ke segmen KPR masih mengalami pertumbuhan dua digit (double digit).
"Dulu kan pernah ngga enak banget bunganya, sekarang sudah jauh lebih enak lah. Ya, masih double digit tapi yang paling tipis," pungkas Nixon sembari tertawa.
Mengutip dari BTN, Kamis (7/7), suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR mencapai 7,25 persen. Hal ini digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh Bank kepada nasabah.
Selain itu, SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko masing-masing debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I 2022, naik 1,87 persen dibandingkan triwulan I 2021 yoy. Angka kenaikannya pun lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang sebesar 1,47 persen yoy. Meski tren harga rumah menunjukkan kenaikan, penjualannya juga tetap naik.
Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon Napitupulu di Menara BTN, Kamis (7/7/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
"Dari sisi penjualan, hasil survei triwulan I-2022 mengindikasikan adanya perbaikan penjualan properti residensial di pasar primer meskipun masih terkontraksi," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono.
Tren kenaikan harga rumah bahkan terjadi di masa pandemi, ketika secara umum ekonomi melambat. IHPR pada triwulan II 2021 misalnya, naik 1,49 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,35 persen (yoy).
Seperti juga harga rumah baru, harga rumah seken pun seiring sejalan. Hal itu ditunjukkan survei agen properti rumah123.com terhadap indeks harga rumah seken, yang naik tajam. Jika pada Desember 2021 indeks harga rumah seken di posisi 105,5, maka pada April 2022 sudah mencapai 107,1.
ADVERTISEMENT
Secara year on year (yoy), kenaikan harga rumah seken tertinggi terjadi di wilayah Yogyakarta yang naik 8,6 persen. Meski kenaikan harga rumah seken di wilayah Jabodetabek tak setinggi di Yogyakarta, yakni ada di kisaran 2-4 persen, namun harga dasarnya sudah jauh lebih tinggi dari wilayah lain di Indonesia.