Sri Mulyani Sebut Sektor Pertanian Jadi Salah Satu Program Prioritas di 2025

11 Desember 2024 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan di Kementerian Keuangan RI, Jakarta, Jumat (20/9/2024). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan di Kementerian Keuangan RI, Jakarta, Jumat (20/9/2024). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan sektor pertanian menjadi salah satu fokus atau program prioritas Presiden Prabowo selama lima tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Hal ini diutarakan Sri Mulyani dalam gelaran Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Transfer ke Daerah (TKD) 2025 di Istana Negara.
Sri Mulyani mengatakan dari peningkatan belanja negara pada 2025 sebesar 8,9 persen apabila dibandingkan APBN 2024, salah satunya ditujukan untuk mendorong ketahanan pangan. Hal ini menjadi salah satu cara mengejar ambisi swasembada pangan.
“Pemerintah dan DPR telah menyepakati belanja negara tahun 2025 sebesar Rp 3.621,3 triliun. Hal ini meningkat 8,9 persen dibandingkan APBN 2024. Untuk belanja pemerintah pusat mencapai Rp 2.701,4 triliun yang ditunjukkan untuk mendorong program prioritas pemerintah. Salah satunya bidang ketahanan pangan,” ujar Sri Mulyani dalam keterangannya, Rabu (11/12).
Di antara program unggulan 2025 yang ditampung APBN, ada juga upaya pemerintah dalam menciptakan lumbung pangan nasional baik yang ada di tingkat kabupaten/kota maupun tingkat desa. Hal ini seiring dengan berjalannya program makanan bergizi gratis (MBG).
ADVERTISEMENT
“Arahan Bapak Presiden mengenai prioritas dan fokus program pemerintah akan terus menjadi pegangan bagi alokasi dan realokasi anggaran kementerian dan lembaga,” tambah Sri Mulyani.
Dalam gelaran yang sama, Prabowo juga memberikan arahan agar dibuat lumbung pangan di berbagai tingkatan, mulai dari pusat hingga desa.
Prabowo menyebut lumbung pangan merupakan tradisi yang diwariskan nenek moyang Bangsa Indonesia selama ribuan tahun.
“Kita harus swasembada pangan. Kita harus punya lumbung pangan nasional. Kita harus punya lumbung pangan provinsi, lumbung pangan kabupaten, lumbung pangan desa. Ini adalah kearifan bermasyarakat nenek moyang kita ribuan tahun. Lumbung desa adalah tradisi nenek moyang kita," tegas Prabowo.
Sebelumnya alokasi anggaran program swasembada pangan pada 2025 telah ditetapkan sebesar Rp 139,4 triliun. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk berbagai program strategis ketahanan pangan nasional.
ADVERTISEMENT
Dari sisi anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk 2025, Kementan mendapatkan jatah anggaran sebesar Rp 29,37 triliun, termasuk tambahan anggaran Rp 21,47 triliun. Dari jumlah itu, Rp 23,61 triliun akan difokuskan untuk mendukung swasembada pangan.