Sri Mulyani soal Harta Dirjen Pajak Melonjak: Harga Tanahnya Naik

28 Februari 2023 12:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani berbincang dengan Kepala Direktorat Jenderal Pajak Suryo Utomo di Kantor Dirjen Pajak, Jakarta, Selasa (10/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani berbincang dengan Kepala Direktorat Jenderal Pajak Suryo Utomo di Kantor Dirjen Pajak, Jakarta, Selasa (10/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani buka suara soal harta kekayaan Dirjen Pajak Suryo Utomo yang melonjak Rp 8,31 miliar dalam kurun waktu empat tahun.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), harta kekayaan Suryo Utomo pada 2017 hanya sebesar Rp 6,13 miliar. Kemudian pada 2021, harta Dirjen Pajak melonjak menjadi Rp 14,4 miliar.
Sri Mulyani menjelaskan, kenaikan harta kekayaan Suryo Utomo berasal dari naiknya harga tanah.
"Saya tanya sama Pak Suryo kenaikannya karena apa? Kenaikan karena harga tanah bukan korupsi. Coba rumahnya Pak Chairul Tanjung yang ada di Menteng itu belinya berapa? Sekarang harganya berapa?" kata Sri Mulyani dalam Ekonomi Outlook 2023 di Jakarta, Selasa (28/2).
Direktur Jenderal Pajak, Suryo Utomo, di Gedung Pusat DJP, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
"Orang nanya Pak Chairul Tanjung cari duit banyak banget itu pasti atas keringat rakyat kan? Padahal karena harga pasar," imbuhnya.
Tak hanya itu, Sri Mulyani juga menanyakan sumber pendapatan Dirjen Pajak. Lebih lanjut dia meminta Suryo untuk menjelaskan ke publik mengenai sumber pendapatannya hingga klarifikasi soal motor gede yang ia miliki
ADVERTISEMENT
"Sumber pendapatan dari mana saja sampaikan. Kamu yakin kamu bener? Saya yakin kamu bener sampaikan ke publik karena dalam hal ini publik telah menghakimi beli motor Rp 150 juta kita ngambil dari Rp 1.700 triliun (penerimaan pajak)," terang Sri Mulyani.
"Dirjen Pajak saya sama Direktur Utama Bank Mega gajinya pasti lebih gede di sana," tandasnya.