Sri Mulyani: Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal I 2025 Masih Terjaga

24 April 2025 10:40 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengahdiri cara sarasehan ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta pada Selasa (8/4/2025). Foto: @SekretariatPresiden
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengahdiri cara sarasehan ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta pada Selasa (8/4/2025). Foto: @SekretariatPresiden
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan stabilitas sistem keuangan Indonesia Kuartal I 2025 masih terjaga, di tengah ketidakpastian ekonomi dan pasar keuangan global.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dipicu oleh dinamika terkait kebijakan tarif pemerintah Amerika Serikat (AS) dan memunculkan eskalasi perang dagang.
"Memasuki kuartal II 2025 downside risk (risiko penurunan ekonomi) terpantau masih tinggi, sehingga perlu terus dicermati dan diantisipasi ke depan," ujar Menteri Keuangan sekaligus anggota KSSK Sri Mulyani dalam konferensi pers hasil rapat KSSK yang diadakan secara virtual, Kamis (24/4).
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner OJK, dan Ketua Dewan Komisioner LPS telah menggelar rapat berkala kedua pada Kamis, 17 April 2025.
Presiden Prabowo Subianto (kiri) didampingi Menkeu Sri Mulyani (kanan) dan Seskab Teddy Indra Wijaya mendengarkan paparan presentasi dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Sri Mulyani menyampaikan bahwa ketahanan sistem keuangan pada kuartal I 2025 menjadi landasan optimisme KSSK, meski tetap perlu diiringi kewaspadaan dan langkah antisipatif ke depan.
ADVERTISEMENT
"Rapat KSSK menyepakati untuk terus meningkatkan kewaspadaan serta memperkuat koordinasi dan kebijakan dari lembaga-lembaga anggota KSSK dalam upaya untuk memitigasi potensi dampak hambatan faktor risiko global dan meningkatkan upaya memperkuat perekonomian dan sektor keuangan dalam negeri,” jelas Sri Mulyani.