Sri Mulyani Tarik Utang Baru Rp 198 T hingga Agustus 2023, Turun 40 Persen

20 September 2023 19:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan hingga Agustus 2023 pihaknya menarik utang baru senilai Rp 198 triliun. Angka tersebut tercatat turun senilai 40 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
"Pembiayaan anggaran mengalami penurunan sangat tajam karena pembiayaan utang turun 40 persen yoy atau hanya Rp 198 triliun," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa," Rabu (20/9).
Sri Mulyani mengatakan realisasi pembiayaan utang tersebut baru mencapai 28,4 persen persen dari target APBN 2023 yang sebesar Rp 696,3 triliun. Angka tersebut cenderung rendah, mengingat moncernya penerimaan negara.
Bendahara negara itu merinci realisasi pembiayaan utang terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp 183 triliun atau kontraksi 42,3 persen. Penerbitan SBN juga baru memenuhi 25,7 persen dari target dalam pagu Rp 712,9 triliun.
"Pinjaman juga mengalami penurunan sangat tajam hanya Rp 15 triliun yang kami realisasikan sampai Agustus 2023," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani melanjutkan, pihaknya akan terus menjaga kesehatan APBN untuk mengantisipasi gejolak global seiring dengan tingginya inflasi dan suku bunga di negara maju.
"APBN instrumen fiskal relatif bisa terjaga dan terlindungi jika APBN terjaga maka APBN bisa jaga masyarakat dan jaga perekonomian. APBN yang kuat bisa melaksanakan tugas stabilisasi dorong alokasi efisiensi dan perbaiki distribusi. Jadi Ini sebuah prestasi sangat baik," pungkasnya.