Sri Mulyani Tarik Utang Baru Rp 214,69 T di Semester I 2024, Terbanyak dari SBN

30 Juli 2024 13:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri konferensi pers di Gedung Kementerian Keuangan RI, Jakarta, Kamis (18/7/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri konferensi pers di Gedung Kementerian Keuangan RI, Jakarta, Kamis (18/7/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan pemerintah telah menarik utang baru Rp 214,69 triliun di semester I 2024. Angka ini naik 29 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari semester I 2023 senilai Rp 166,5 triliun.
ADVERTISEMENT
Realisasi pembiayaan utang di paruh pertama tahun ini masih jauh dari target 2024. Pemerintah baru menarik utang sebanyak 33,1 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 648,1 triliun.
“Pembiayaan utang di semester I 2024 Rp 214,69 triliun atau 33,13 persen terhadap pagu,” kata Sri Mulyani dalam buku APBN KiTa edisi Juni 2024, Selasa (30/7).
Sri Mulyani merinci, penarikan utang tersebut berasal dari Surat Berharga Negara atau SBN (Neto) Rp 206,18 triliun atau 30,9 persen dari APBN. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp 157,9 triliun.
Sementara itu, realisasi utang yang berasal dari pinjaman (neto) mencapai Rp 8,51 triliun. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 8,6 triliun.
ADVERTISEMENT
Pinjaman (neto) berasal dari pinjaman dalam negeri (neto) Rp 1,87 triliun dan pinjaman luar negeri (neto) Rp 6,65 triliun.
Menkeu Sri Mulyani bersama Wamenkeu II Thomas Djiwandono di Gedung Kementerian Keuangan RI, Jakarta, Kamis (18/7/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
“Pemerintah juga melakukan penarikan pinjaman luar negeri (bruto) Rp 49,81 triliun dan pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri Rp 43,16 triliun,” ungkap Sri Mulyani.
Kemudian, pembiayaan Investasi tercatat Rp 47,84 triliun. Secara lebih rinci pembiayaan investasi disalurkan untuk investasi kepada BUMN Rp 28,16 triliun, investasi kepada BLU mencapai Rp 15,00 triliun, investasi kepada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional/Badan Usaha Internasional Rp 1,98 triliun, penerimaan kembali investasi Rp 3,31 triliun, dan investasi pemerintah Rp 6,00 triliun.
Pemerintah juga memberikan pinjaman Rp 744,35 miliar dan merealisasikan anggaran pembiayaan lainnya Rp 402,04 miliar yang berasal dari hasil pengelolaan aset. Secara total, realisasi pembiayaan anggaran hingga semester I 2024 mencapai Rp 167,99 triliun atau 32,13 persen.
ADVERTISEMENT