Sri Mulyani Tarik Utang Baru Rp 243,9 T per April 2023, Meningkat 56 Persen

22 Mei 2023 20:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah sudah menarik utang baru atau pembiayaan utang senilai Rp 243,9 triliun. Angka tersebut setara dengan 35 persen dari target pembiayaan dalam APBN tahun anggaran 2023 yang mencapai Rp 696,3 triliun.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah sudah melakukan penerbitan utang sampai dengan akhir April senilai Rp 243,9 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (22/5).
Sri Mulyani menjelaskan, realisasi pembiayaan utang tersebut melonjak 55,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut sejalan dengan strategi front loading pemerintah untuk mengantisipasi lag effect dari tingginya suku bunga acuan bank sentral AS The Fed serta Bank Indonesia (BI).
"Ini memang meningkat dibanding tahun lalu. Terutama untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga Fed Fund Rate maupun suku bunga dalam negeri," terang dia.
Secara rinci, pembiayaan utang pemerintah masih didominasi oleh penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 240 triliun atau setara dengan 33,7 persen alokasi APBN 2023, aerta tumbuh 68,8 persen dibandingkan April 2022 (yoy). Sementara pinjaman mencapai Rp 3,9 triliun per 30 April 2023 atau turun 72,7 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani memastikan, pengelolaan dan timing penerbitan utang melalui SBN dilakukan sesuai strategi pembiayaan pemerintah.
"Dengan penerimaan yang cukup besar maka dari sisi penerbitan SBN, maka bisa dilakukan penurunan penerbitan sesuai dengan kondisi keuangan kita yang cukup baik pada kuartal pertama ini," pungkasnya.