Sri Mulyani Turunkan Target Pertumbuhan Ekonomi 2021, Maksimal 4,5 Persen

12 Juli 2021 15:41 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali mengoreksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 menjadi di kisaran 3,7 persen hingga maksimal 4,5 persen. Sebelumnya, dia yakin pertumbuhan ekonomi 2021 bisa dikejar di rentang 4,5 persen hingga 5,3 persen.
ADVERTISEMENT
Dia mengungkapkan perubahan prediksi tersebut mengacu pada terjadinya ledakan kasus COVID-19 yang memaksa pemerintah menarik rem dengan memberlakukan PPKM Darurat.
"Pertumbuhan ekonomi semester I ini sekitar 3,1 sampai 3,3 persen. Keseluruhan tahun diproyeksi 3,7 sampai 4,5 persen setelah menyesuaikan dinamika lonjakan kasus COVID-19 sejak pertengahan Juni 2021," jelasnya dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Senin (12/7).
Menurutnya, kebijakan PPKM Darurat mau tidak mau bakal berdampak kepada menurunnya tingkat konsumsi masyarakat. Hal ini kemudian bakal berujung tertahannya pertumbuhan ekonomi.
Dengan menimbang kondisi tersebut, dia juga memproyeksikan kuartal III 2021 bakal bergerak di kisaran 4 sampai 4,5 persen.
BI Ramal Ekonomi 2021 3,8 Persen
Senada dengan Menkeu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memproyeksi pertumbuhan ekonomi di 2021 hanya mencapai angka 3,8 persen. Padahal sebelumnya, BI meramalkan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan menyentuh angka 4,1 hingga 5,1 persen.
ADVERTISEMENT
"Assessment BI sementara dengan sebulan pelaksanaan PPKM Darurat maka pertumbuhan ekonomi diperkirakan 3,8 persen. Kita terus monitor perkembangannya secara keseluruhan," jelas Perry dalam rapat yang sama.