Sri Mulyani Ungkap Lima Strategi RI dalam Negosiasi Tarif dengan AS

24 April 2025 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pemaparan saat konferensi pers hasil lelang SUN di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Selasa (18/3/2025). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pemaparan saat konferensi pers hasil lelang SUN di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Selasa (18/3/2025). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Proses negosiasi antara Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump masih terus berlangsung.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pelaksanaan negosiasi tersebut dilakukan melalui beberapa tahapan strategis. Langkah pertama adalah penyesuaian tarif bea masuk untuk produk-produk tertentu yang berasal dari AS.
“Pemerintah telah menjajaki proses, menjalankan proses negosiasi dengan pemerintah AS dalam merespons kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan AS kepada Indonesia dan negara-negara lain di dunia. Dalam pelaksanaan negosiasi ini, dilakukan beberapa langkah yaitu penyesuaian tarif bea masuk untuk produk-produk selektif dari AS,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Kamis (24/4).
Langkah kedua, pemerintah berupaya meningkatkan impor dari AS. Produk yang dimaksud mencakup minyak dan gas (migas), mesin dan peralatan teknologi, “Serta produk pertanian yang tidak diproduksi lagi di Indonesia,” katanya.
ADVERTISEMENT
Ketiga adalah melaksanakan reformasi di sektor perpajakan dan kepabeanan. Sementara langkah keempat mencakup penyesuaian kebijakan non-tarif, termasuk tingkat komponen dalam negeri (TKDN), kuota impor, deregulasi, serta pertimbangan teknis atau pertek di berbagai kementerian/lembaga.
Presiden Prabowo Subianto (kiri) didampingi Menkeu Sri Mulyani (kanan) dan Seskab Teddy Indra Wijaya mendengarkan paparan presentasi dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Langkah kelima adalah penerapan kebijakan penanggulangan membanjirnya barang impor atau trade remedies secara cepat dan responsif.
“Berbagai kebijakan dan reformasi tersebut tetap dilakukan dalam kerangka stabilitas kebijakan makro dan keberlanjutan APBN,” jelas Sri Mulyani.
Sejauh ini, sejumlah pertemuan strategis dengan pejabat tinggi AS dan pelaku usaha telah dilakukan guna merumuskan solusi terbaik bagi kepentingan ekonomi nasional.
“Pertemuan telah dilakukan oleh Bapak Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan USTR Ambassador Katherine Tai dan US Secretary of Commerce Gina Raimondo,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia tetap menjaga posisi netral serta menjalin hubungan baik dengan semua mitra strategis, termasuk AS dan China.
Dia menilai, posisi Indonesia sebagai negara besar dengan kekuatan pasar domestik menjadi penopang dalam menghadapi tekanan eksternal dan memperkuat daya tawar di forum internasional.
“Indonesia tetap berpegang pada prinsip win-win solution, bukan zero-sum game. Stabilitas ekonomi kita dan upaya reformasi struktural menjadi modal besar untuk menghadapi situasi global yang sangat dinamis ini,” katanya.