Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Sri Mulyani Usul Anak SD Belajar Saham, Perencana Keuangan: Lebih Tepat Menabung
4 Januari 2025 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengusulkan pelajar tingkat sekolah dasar (SD) sudah mulai diajarkan transaksi jual beli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Walau demikian, usulan ini dinilai harus diiringi pendekatan yang seimbang salah satunya dengan mengajarkan anak untuk menabung.
ADVERTISEMENT
Perencana keuangan Mike Rini mengungkap investasi saham adalah investasi dengan konsep yang kompleks. Maka dari itu sebelum memperkenalkan investasi kepada anak, diperlukan langkah untuk membangun pola pikir dan perilaku keuangan dengan pendidikan keuangan dasar.
Menurutnya, menabung bisa menjadi dasar untuk memahami investasi ke depan.
“Kita bisa mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menabung, manfaat menabung, mengelola uang jajan, berhemat, membedakan keinginan dan kebutuhan serta menanamkan nilai-nilai etika dalam pengelolaan keuangan mereka. Ini kan memberikan mereka dasar yang kuat untuk memahami investasi di masa depan,” lanjutnya.
Mike menuturkan, anak SD masih ada dalam tahap perkembangan kognitif, mereka memerlukan pemahaman dasar untuk memahami konsep yang lebih rumit seperti investasi. Konsep investasi bisa diperkenalkan mulai dari usia 8 tahun.
“Idealnya kita bisa mengenalkan konsep investasi kepada anak-anak pada usia 8-10 tahun, ketika mereka mulai memahami konsep dasar dan nilai uang. Pada usia 12-15 tahun, mereka bisa mulai berinvestasi secara nyata dengan instrumen keuangan yang sederhana,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Untuk instrumen sederhana, anak-anak menurut Mike dapat menggunakan tabungan simpanan pelajar (Simpel) yang diluncurkan OJK dengan bank-bank di Indonesia dan Kemendikbud.
Ia menjelaskan, beberapa bank juga mengintegrasikan Simpel ke layanan mobile atau internet banking. Dalam mobile banking juga dilengkapi beberapa fitur seperti investasi yang dapat dijadikan instrumen mempelajari dasar-dasar investasi.
Nantinya bagi para anak yang sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) juga bisa membuka rekening investasi. Namun tujuannya harus diperhatikan yaitu untuk menabung saham, bukan trading spekulasi.
“Bagi siswa yang sudah memiliki KTP maka sudah bisa membuka rekening investasi di pasar modal dan mengikuti program menabung saham dengan jumlah kecil tapi rutin dan jangka panjang, untuk tujuan belajar bukan trading spekulasi,” jelas Mike.
ADVERTISEMENT
Untuk instrumen yang dapat dipilih adalah instrumen saham dengan fluktuasi rendah seperti saham-saham kategori bluechip.
“Instrumen investasi saham dapat dipilih yang fluktuasinya rendah seperti bluechip. Investor pemula juga bisa memilih Reksadana yang dikelola manajer investasi dengan risiko yang terdiversifikasi dan setoran investasi lebih terjangkau,” lanjutnya.
Selaras dengan Mike, perencana keuangan Andy Nugroho juga menyebut pengajaran investasi kepada anak dapat dimulai dengan memperkenalkan konsep menabung.
“Memperkenalkan investasi kepada anak itu sebenarnya sudah bisa diperkenalkan sejak sedini mungkin, dengan sebelumnya diperkenalkan dengan konsep menabung juga,” terangnya.
Sementara untuk instrumen, menurut Andy investasi untuk anak lebih cocok menggunakan instrumen dengan risiko rendah. Sementara jika untuk investasi saham, Ia mengimbau agar investasi dilakukan untuk jangka waktu menengah.
ADVERTISEMENT
“Bagi pemula apalagi anak-anak, instrumen investasi yang lebih cocok adalah yang risikonya rendah hingga sedang dan untuk jangka pendek menengah semisal 1-3 tahun. Contohnya adalah deposito, Surat Utang Negara, Logam mulia. Kalaupun mau berinvestasi di pasar modal dan pasar saham, sebaiknya untuk jangka waktu menengah 3 tahun,” lanjut Andy.
Live Update