Sri Mulyani: Virus Corona Bakal Ganggu Ekspor - Impor Indonesia

3 Februari 2020 13:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Virus corona telah mempengaruhi ekonomi global. Bahkan pemerintah memperkirakan, virus mematikan asal China ini akan berdampak pada aktivitas ekspor dan impor Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, virus corona sangat memukul perekonomian China. Indonesia pun, kata dia, akan terdampak karena Negeri Tirai Bambu itu merupakan mitra dagang terbesar Indonesia.
Sri Mulyani memprediksi, kinerja ekspor dan impor di kuartal I 2020 ini akan sulit. Apalagi jalur penerbangan dan pariwisata dari China ke Indonesia maupun sebaliknya saat ini telah diblokir.
"Tapi kuartal I rasanya akan sangat sulit dan itu pengaruhnya ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia, baik jalur tourism, harga komoditas, dan ekspor kita secara umum," ujar Sri Mulyani usai mengisi kuliah umum di FEB UI, Salemba, Jakarta, Senin (3/1).
Meski demikian, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memastikan struktur ekonomi Indonesia akan tetap berimbang. Sebab pemerintah akan terus mendorong sektor manufaktur, pertanian, dan perikanan sebagai substitusi impor dan ekspor.
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Ini terus kita lakukan supaya struktur ekonomi kita menjadi lebih berimbang, dari sisi sektoral manufaktur link ekspor dan substitusi impor, tapi kita juga punya pariwisata yang akan terpengaruh. Perdagangan cukup bagus, pertanian, kita harus tetap bisa jaga," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Sri Mulyani melanjutkan, pemerintah juga telah mengeluarkan sejumlah kebijakan di sektor properti untuk meningkatkan konsumsi. Ia berharap hal ini akan membuahkan hasil pada pertumbuhan ekonomi domestik.
"Kita juga sudah banyak keluarkan policy dan sektor-sektor properti untuk konsumsi, kita harap ada hasilnya," tambahnya.
Pemerintah pada Kamis (2/2), telah memberlakukan larangan masuk bagi pendatang dari China. Hal ini dilakukan seiring angka kematian dan penderita virus corona yang terus bertambah di China dan beberapa negara.
"Semua pendatang yang tiba dari mainland China dan sudah berada di sana selama 14 hari untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Landasan Udara Halim Perdanakusuma.
ADVERTISEMENT
"Kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrival untuk warga negara RRT (Republik Rakyat Tiongkok) yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara dihentikan," lanjut Retno.
Tidak disebutkan sampai kapan larangan ini berlaku. Indonesia akhirnya mengikuti langkah beberapa negara yang telah lebih dulu memberlakukan larangan masuk bagi warga China. Di antaranya adalah Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Malaysia, dan Singapura.