Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sri Mulyani Waspadai Kenaikan Suku Bunga AS hingga Evergrande ke Ekonomi RI
25 Oktober 2021 12:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mulai mewaspadai sejumlah isu global terhadap perekonomian Indonesia. Mulai dari rencana kenaikan suku bunga AS hingga risiko gagal bayar Evergrande .
ADVERTISEMENT
Sejumlah isu yang menghantui perekonomian dunia ini, dikhawatirkan memunculkan efek spillover alias rambatan terhadap pertumbuhan ekonomi berbagai negara, termasuk Indonesia.
"Kalau kita lihat proyeksi ekonomi berbagai negara oleh IMF tahun 2021, banyak mengalami penurunan, termasuk AS, Jepang. Dinamika global ini menjadi sesuatu yang perlu kita waspadai dalam mengelola perekonomian kita," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA, Senin (25/10).
Menkeu Sri Mulyani menjelaskan, sejumlah isu global yang bakalan terjadi saat ini, mulai dari tapering dan kenaikan suku bunga Bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed). Selain itu juga debt limit di Amerika Serikat (AS).
Adapun isu lainnya, kemungkinan terjadinya tapering oleh Bank sentral Eropa atau European Central Bank (ECB), Bank sentral Inggris atau Bank of England (BoE). Termasuk juga dampak Brexit pada labor shortages sekaligus gangguan suplai.
ADVERTISEMENT
"Brexit ini menimbulkan disrupsi di sisi suplai, dari sisi labor maupun inflasi,” ujar bendahara negara.
Ancaman lainnya yang menghantui pertumbuhan ekonomi, yakni risiko gagal bayar Evergrande di China. Perlambatan ekonomi Negeri Tirai Mampu bakal berdampak terhadap perekonomian dunia.
Hal ini juga kemudian menyebabkan terjadinya penurunan harga berbagai komoditas perdagangan dunia. Evergrande ini, kata Sri Mulyani, juga perlu diwaspadai bakal berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia.
"Di Tiongkok kasus Evergrande meski kemarin sudah mampu membayar cicilan utang tapi ini belum selesai, dan potensi perlambatan ekonomi di Tiongkok yang memberikan dampak ke perekonomian dunia. Mulai harga komoditas maupun perekonomian secara umum, Semua ini menjadi satu yang pasti mempengaruhi ekonomi Indonesia," pungkas Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan, dampak dari berbagai isu ini berupa peningkatan volatilitas pasar keuangan yakni penurunan arus modal, peningkatan minat pada safe haven asset, penguatan dolar AS, kenaikan imbal hasil termasuk SBN, sampai pada penurunan saham yang diperdagangkan.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, sentimen global ini akan berpengaruh pada perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Termasuk terganggunya supply chain dalam negeri yang berdampak pada sektor manufaktur serta penurunan permintaan terhadap barang ekspor mitra dagang AS dan China.
===
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com . Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.