Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI di 2025 Bisa Tumbuh 5,2 Persen
18 Oktober 2024 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani percaya diri pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa capai angka 5,2 persen secara tahunan pada 2025. Target tersebut sesuai dengan yang tertuang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
ADVERTISEMENT
“Untuk 2025, sesuai dengan pembahasan di dalam APBN, perkiraan pertumbuhan ekonomi 5,2 persen year on year masih tetap dijaga,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10).
Sri Mulyani menilai pendorong kinerja ekonomi RI tahun depan adalah terjaganya permintaan domestik dan langkah-langkah reformasi struktural yang diambil pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dan memperkuat struktur perekonomian Indonesia.
“Termasuk kegiatan untuk penyerapan tenaga kerja dan investasi di dalam langkah realisasi untuk menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi,” ujar Sri Mulyani
Sementara, untuk penutupan tahun ini, mantan Direktur Bank Dunia itu melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di bawah perkiraan pertumbuhan tahun depan, yaitu 5,1 persen.
ADVERTISEMENT
“Dengan perkembangan perekonomian yang kita pantau dan kita prediksi hingga akhir tahun 2024, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun adalah mencapai 5,1 persen,” jelas Sri Mulyani.
Pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dari sektor manufaktur yang berkaitan erat dengan daya beli masyarakat. Menurutnya, saat ini daya beli masyarakat masih terjaga.
Selain itu, inflasi juga terpantau rendah dan adanya peningkatan aktivitas untuk meningkatkan nilai tambah dan output produksi.
“Beberapa kebijakan pemerintah yang terus diarahkan untuk menjaga daya beli masyarakat melalui menjaga stabilitas harga dan juga program-program perlindungan sosial yang merupakan penopang utama aktivitas ekonomi akan tetap dilanjutkan dan dieksekusi pada akhir tahun 2024 ini,” terang Sri Mulyani.
Di sisi lain, Indonesia juga akan menggelar Pilkada serentak pada November 2024 yang diharapkan dapat mengerek geliat pasar di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
“Juga di kuartal IV, biasanya kita memiliki mobilitas masyarakat di hari libur nasional pada akhir tahun yang akan memberikan kontribusi positif pada variable konsumsi di dalam perekonomian kita,” tutur Sri Mulyani.