Sritex Produksi 35 Juta Masker Bulan Ini

2 April 2020 14:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik Sritex Sukoharjo. Foto: Dok. Sritex
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Sritex Sukoharjo. Foto: Dok. Sritex
ADVERTISEMENT
Perusahaan tekstil, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) tengah memproduksi masker untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Presiden Direktur PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto menyampaikan, produksi masker ini lantaran ada permintaan yang semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
“Untuk bahan baku tidak masalah, karena kami bikin sendiri. Kami juga akan memproduksi yang medical grade, dan kami sudah distribusikan 35 juta masker bulan ini,” ungkapnya melalui keterangan tertulis seperti yang dikutip kumparan, Kamis (2/4).
Dirut PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Selain Sritex, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmadja mengemukakan, beberapa anggota API di Bandung mengembangkan pembuatan alat pelindung diri (APD). Saat ini perusahaan mengambil peluang pasar dengan memproduksi alat medis.
Sebelumnya PT Batik Keris memproduksi masker atau penutup hidung berbahan kain. Perusahaan batik asal Sukoharjo, Jawa Tengah, menjualnya dengan harga Rp 6.000 per lembar dengan pembelian dalam partai besar, minimal 500 lembar.
"Terbuat dari material rajut, penutup hidung dan mulut dari Batik Keris ini selain nyaman dipakai tentunya aman karena bisa dicuci ulang," demikian tulis Batik Keris dalam akun Instagram resminya dikutip kumparan, Rabu (25/3).
Batik Keris produksi masker dari kain. Foto: Instagram/@batikkerisindo
Perusahaan menjelaskan, pada bagian tengah maskernya, terdapat ruang yang bisa disisipkan tissue. Setiap saat tissue dapat diganti.
ADVERTISEMENT
Masker kain ini tersedia dalam berbagai pilihan warna tergantung stok bahan yang ada. Pembeli tidak dapat request warna, tergantung stok produk yang tersedia.
"Harga Rp 6.000 (termasuk PPN), minimal order 500 pcs dan harga belum termasuk ongkos kirim. Pengiriman 7 hari dan DP (uang muka) 50 persen pelunasan sebelum pengiriman," tulisnya.