Sriwijaya dan Garuda Mulai Turunkan Harga Tiket Pesawat

2 Maret 2019 10:27 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Maskapai Garuda dan Sriwijaya Air. Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Maskapai Garuda dan Sriwijaya Air. Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) telah menurunkan harga bahan bakar pesawat atau avtur mulai Sabtu, 16 Februari 2019 pukul 00.00 WIB. Harga baru avtur ini sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 17/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Avtur, yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara.
ADVERTISEMENT
Harga avtur (published rate) untuk Bandara Soekarno-Hatta, turun dari sebelumnya Rp 8.210 per liter menjadi Rp 7.960 per liter. Harga ini lebih rendah sekitar 26 persen dibandingkan harga avtur (published rate) di Bandara Changi, Singapura, yang terpantau per tanggal 15 Februari 2019 sekitar Rp 10.769 per liter.
Menyusul harga avtur, Sriwijaya Air memberlakukan penurunan harga tiket pesawat untuk rute penerbangan Jakarta-Makassar pp. Tiket Jakarta-Makassar akan dijual mulai Rp 1.333.000 atau lebih rendah 40 persen dari harga normal. Kebijakan ini akan efektif berjalan 28 Februari 2019 sampai dengan April 2019.
Tak hanya penerbangan Jakarta-Makassar, sebagai upaya untuk terus meningkatkan perekonomian beberapa daerah di Indonesia, Sriwijaya Air pun memberlakukan kebijakan serupa untuk rute domestik lainnya.
ADVERTISEMENT
"Seiring dengan ini, kami pun masih berupaya secara continue untuk dapat berperan aktif memajukan perekonomian daerah melalui bidang pariwisata dan lain sebagainya. Dengan demikian, Sriwijaya Air pun akan menyediakan harga tiket yang lebih terjangkau ini untuk rute Jakarta-Palembang. Harga Jakarta-Palembang juga akan turun 40 persen atau akan dijual dengan harga mulai Rp 662.000,” kata Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Adriaan Saul, Jumat (1/3).
Dirut Sriwijaya Air Joseph Adrian Saul Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Meski menetapkan penurunan harga tiket, Sriwijaya Air menjamin bahwa pihaknya tetap fokus untuk menjaga aspek keselamatan dan kenyamanan dalam setiap penerbangannya. Oleh karena itu penurunan harga ini tidak akan mempengaruhi Sriwijaya Air dalam hal merawat dan menjaga kalayakan setiap armadanya.
Selain Sriwijaya, Garuda Indonesia juga mulai menurunkan harga tiket pesawat. Mulai 28 Februari 2018 lalu, Garuda menurunkan harga tiket untuk rute Jakarta-Padang, begitu pun sebaliknya. Tiket akan dijual mulai dengan harga Rp 999.999 (one way) atau lebih rendah 40 persen dari harga normal.
ADVERTISEMENT
Penurunan tiket tersebut tersebut belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Passanger Service Charge (PSC) atau airport tax, dan asuransi. Penurunan tiket ini berlaku hingga 12 April 2019 dengan kondisi tertentu.
Untuk rute-rute lain, Garuda masih mempertimbangkan penurunan harga tiket pesawat. "Kita lihat nanti. Kemarin Citilink ada, Sriwijaya ada. Yang pasti Batam, Palembang, Padang, Medan, Jayapura, dan Makassar," kata Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara, Kamis (28/2).
Kata dia, penurunan harga avtur yang dijual Pertamina memang menjadi pertimbangan perusahaan untuk menurunkan tarif penerbangan lebih banyak lagi. Kontribusi avtur terhadap biaya operasional maskapai mencapai 38 persen.
"Kami sudah turunkan 20 persen kok. Kalau memang ada keluhan masih ada yang mahal ke beberapa daerah, ya kita akan lihat lagi. Makanya kita berani turunkan harga, karena kita yakin dengan turunnya harga minyak dan adanya penurunan dari Pertamina sangat positif," pungkasnya.
ADVERTISEMENT