Staf Khusus Presiden: Ekonomi Indonesia Belum Resesi

10 Agustus 2020 12:33 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta. Foto: Wendiyanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta. Foto: Wendiyanto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ancaman kemungkinan terjadinya resesi kian mendekat. Apalagi setelah adanya hasil pertumbuhan ekonomi di kuartal II yang minus 5,32 persen akibat pandemi COVID. Sektor ekonomi pun kian terpukul akibat daya beli masyarakat yang menurun.
ADVERTISEMENT
Kemungkinan terjadinya resesinya juga ditentukan pada pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020.
Kendati demikian, Staf Khusus Presiden Jokowo bidang Ekonomi, Arif Budimanta punya penjelasan tersendiri mengenai anggapan Indonesia sudah resesi teknis pada kuartal II.
Menurutnya, perhitungan resesi tersebut bukan merujuk pada pertumbuhan ekonomi quarter to quarter (qtq).
"Jika sebuah negara mengalami pertumbuhan negatif selama 2 kuartal berturut-turut dihitung secara kuartalan (qtq), bukan secara tahunan (y-o-y) maka itu belum bisa disebut mengalami resesi," kata Arif dalam keterangannya yang diterima kumparan, Senin (10/8).
"Konsensus semua ekonomi diseluruh dunia menyatakan resesi adalah pertumbuhan negatif perekonomian berturut-turut selama 2 kuartal dihitung secara tahunan (y-o-y)," tambahnya.
Dia optimis jika pada kuartal ke III perekonomian akan semakin membaik sehingga Indonesia bisa terhindar dari resesi. Apalagi, dengan sejumlah stimulus yang diberikan pemerintah selama ini.
ADVERTISEMENT
Diketahui, beberapa data untuk bulan Juli menunjukkan mulai adanya perbaikan-perbaikan, seperti manufacturing PMI yang meningkat dari 39,1 pada bulan Juni menjadi 46,9 pada bulan Juli dan diharapkan bulan ini sudah bisa di atas 50.
Demikian juga pertumbuhan kredit perbankan yang mulai ada tanda perbaikan pada bulan Juli lalu. Oleh karena itu, jika momentum perbaikan ini bisa dijaga dan tingkatkan, maka kuartal III ini ekonomi bisa segera pulih.