Stafsus Menkeu Sambut Baik Rencana Jokowi Turun Tangan Benahi Kasus Bea Cukai

15 Mei 2024 19:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Staf Menkeu, Yustinus Prastowo di Ciasem 12 Menteng, Rabu (8/5/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Staf Menkeu, Yustinus Prastowo di Ciasem 12 Menteng, Rabu (8/5/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, menyambut baik rencana Jokowi untuk turun tangan membenahi kasus terkait Bea Cukai. Dia mengatakan Kementerian Keuangan sudah melakukan rapat pimpinan (Rapim) yang dipimpin oleh Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Masyarakat memang tengah menyoroti kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Mulai dari, aturan mengenai bawang bawaan dari luar negeri hingga kasus pengenaan bea masuk yang tak wajar.
"Kami menyambut baik bapak presiden berkenan untuk turun tangan. Karena untuk porsi Kemenkeu sudah di bawa ke rapim dan sudah ada komitmen untuk menuntaskan sampai ke regulasi yang menjadi tugas dan tanggung jawab Kemenkeu," kata Prastowo di Plataran Menteng, Rabu (15/5).
Prastowo menjelaskan urusan kepabeanan tidak hanya menjadi urusan pihaknya. Melainkan beririsan dengan kementerian lembaga lainnya.
"Kita tahun urusan kepabeanan tidak hanya Kemenkeu, ada irisan yang berhubungan dengan kementerian lembaga lainnya. Maka kami sangat bersyukur dukungan bapak presiden tentu akan sangat membantu mempercepat koodinasi dan mengakselerasi hal-hal yang perlu untuk diselesaikan secara cepat," ungkapnya.
Jokowi cek fasilitas Bea Cukai di Papua Foto: Dok. Ditjen Bea Cukai
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadap Presiden Jokowi untuk melaporkan sejumlah hal. Salah satu yang dilaporkan Srimul adalah kinerja Bea Cukai yang viral akhir-akhir ini.
ADVERTISEMENT
"Saya laporkan Bea Cukai dan pembahasan mengenai apa yang terjadi, situasi yang dihadapi oleh seluruh jajaran di lapangan yang viral-viral, dan penyebab dari sisi peraturan, penyebab dari sisi prosedur yang harus diperbaiki anak buah kita," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/5).
Menurut Menkeu, situasi yang terjadi disebabkan karena perkembangan teknologi yang sangat besar. Hal itu pun juga disampaikan kepada Jokowi.
"Teknologi sekarang ini yang berubah sangat cepat, volume kegiatan dan beban yang luar biasa besar itu semua kami sampaikan, dan kami akan terus mengambil langkah-langkah untuk perbaikan, untuk memperbaikinya," pungkasnya.