Stafsus Wapres Optimistis Sektor Pertanian & Perikanan Pulihkan Ekonomi RI

18 Oktober 2021 13:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kunjungan Stafsus Wapres Lukmanul Hakim ke Tasikmalaya. Foto: Dok. Tim Stafsus Wapres
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan Stafsus Wapres Lukmanul Hakim ke Tasikmalaya. Foto: Dok. Tim Stafsus Wapres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Staf Khusus Wakil Presiden Maruf Amin Bidang Ekonomi dan Keuangan, Lukmanul Hakim, optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa kembali bangkit. Menurutnya, sektor pertanian dan perikanan bisa menjadi pendorong ekonomi di tahun ini.
ADVERTISEMENT
Ia pun mencontohkan Tasikmalaya menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan perikanan. Hal ini, katanya, akan turut mendorong perekonomian di daerah.
“Potensi besar yang harus dikembangkan dan dapat memberikan dampak ekonomi masyarakat yang tinggi, yaitu sektor perikanan tambak udang dan pariwisata religi. Di pantai Tasikmalaya selatan sangat bagus untuk budidaya udang vaname yang memiliki nilai ekonomi tinggi," jelas Lukman dalam keterangannya, Senin (18/10).
Selain itu, jiwa kewirausahaan yang tinggi juga menjadi penopang ekonomi masyarakat Pemkab Tasikmalaya. Ia berharap, masyarakat di Jawa Barat dan daerah lainnya bisa terus mengembangkan potensi ekonomi berbasis kerakyatan.
“Di kawasan selatan juga ada destinasi wisata religi, yang memiliki daya tarik besar masyarakat muslim Jawa Barat dan daerah lainnya, yaitu Pamijahan. Pamijahan dapat menjadi destinasi wisata religi,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Pemerintah juga mendukung sektor pertanian melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga akhir September 2021, realisasi penyaluran KUR pertanian secara nasional sudah mencapai Rp 54,76 triliun atau 78,23 persen dari target Rp 70 triliun tahun ini.
Dari total Rp 70 triliun KUR yang dianggarkan tersebut, sebanyak Rp 26,81 triliun dianggarkan untuk subsektor tanaman pangan, Rp 7,85 triliun untuk hortikultura, Rp 20,28 triliun untuk perkebunan, dan Rp 15,06 triliun untuk subsektor peternakan.
Adapun realisasi KUR untuk subsektor tanaman pangan mencapai Rp 14,43 triliun dengan 544.743 jumlah debitur. Sedangkan realisasi subsektor hortikultura mencapai Rp 6,84 triliun dengan 245.008 debitur, subsektor perkebunan mencapai Rp 19,27 triliun dengan 438.404 debitur, dan penyaluran KUR untuk subsektor peternakan terealisasi Rp 10,13 triliun dengan 302.733 debitur.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penyaluran KUR pertanian juga diberikan pada petani dengan subsektor kombinasi mencapai Rp 3,45 triliun dengan debitur 138.603, dan jumlah kredit untuk jasa pertanian mencapai Rp 636,28 miliar dengan 20.398 debitur.