Standard Chartered Proyeksi Bisnis Perbankan Ritel RI Masih Kuat di 2024

19 Januari 2024 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Standard Chartered Foto: Reuters/Eddie Keogh
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Standard Chartered Foto: Reuters/Eddie Keogh
ADVERTISEMENT
Standard Chartered (Standchart) memproyeksi sektor keuangan, utamanya perbankan di Indonesia, masih mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di 2024. Meskipun, Indonesia menghadapi pemilu tahun ini.
ADVERTISEMENT
Di segmen perbankan, Vice Chairman ASEAN & President Commissioner Indonesia Standard Chartered, Rino Donosepoetro, mengatakan adanya peluang besar di segmen perbankan ritel Indonesia yang terus berkembang.
Adapun Stanchart mengalihkan bisnis ritelnya ke Bank Danamon sejak tahun lalu. Menurut Rino, hal tersebut merupakan bagian dari perubahan strategi perusahaan.
“Pada segmen ini, kami memutuskan untuk mengalihkan fokus bisnis kami kepada aspek digital partnership melalui pinjaman ritel digital dan model bisnis banking as a service. Melalui strategi ini, kami bertujuan untuk lebih meningkatkan penetrasi di pasar mass market melalui investasi yang lebih tinggi di segmen digital,” ujar Rino dalam keterangannya, Kamis (18/1).
Dia melanjutkan, perubahan strategi tersebut membuat digital loan balance meningkat sebanyak empat kali lipat di tahun 2023. "Angka tersebut diproyeksikan akan tumbuh lebih lanjut sebesar empat kali lipat lagi pada tahun ini,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Di segmen affluent, Standchart akan mengembangkan bisnis priority banking dan wealth management melalui produk dan peningkatan layanan yang berfokus pada klien. Hal ini juga didukung dengan bisnis corporate, commercial and institutional banking yang selama ini berkinerja dengan baik.
“Kami berharap bisa terus mendukung pertumbuhan kekayaan, investasi dan ekonomi di Indonesia. Kami berharap klien kami akan mendapatkan banyak manfaat saat dalam upaya mereka untuk mengelola kekayaan mereka selama tahun Pemilu 2024,” ungkapnya.
Sementara itu, Head of Consumer, Private, and Business Banking Standard Chartered Indonesia, Parag Dhingra, optimistis bahwa investasi pada 2024 akan diwarnai aktivitas untuk menyeimbangkan perkembangan skenario makro dan mengidentifikasi sektor yang risiko/imbalan kelas aset masih menarik.
“Standard Chartered semakin berasimilasi ke dalam kehidupan nasabah kami sebagai mitra terpercaya untuk membantu mereka mencapai tujuan mereka,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Standchart mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 32,26 persen (yoy) menjadi Rp 253,15 miliar per September 2023. Pendapatan bunga bersih tumbuh 43,59 persen (yoy) menjadi Rp 1,81 triliun.
Penyaluran kredit Standchart hingga kuartal III 2023 sebesar Rp 31,49 triliun, tumbuh 11,52 persen (yoy). Aset bank juga naik 1,51 persen (yoy) menjadi Rp 87,78 triliun.
Dana pihak ketiga turun 9,79 persen (yoy) menjadi Rp 44,87 triliun per September 2023. Rasio dana murah alias current account saving account (CASA) turun 13,16 persen menjadi Rp 32,06 triliun pada kuartal III 2023.