Stanford Bikin Kampus atau Pusat Riset? Otorita IKN Jelaskan Lagi

20 Maret 2024 17:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Otorita, Bambang Susanto di agenda Creating Livable and Lovable Nusantara di Hutan Kota GBK, Jakarta, Rabu (20/3/2024). Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Otorita, Bambang Susanto di agenda Creating Livable and Lovable Nusantara di Hutan Kota GBK, Jakarta, Rabu (20/3/2024). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Otorita mengabarkan salah satu universitas ternama dunia, Stanford University akan membangun fasilitasnya di IKN. Kepala Badan Otorita, Bambang Susanto, memberi bocoran fasilitas apa saja yang akan dibangun Stanford.
ADVERTISEMENT
Bambang bilang, dalam rencana awal akan dibangun satu kompleks fasilitas pendidikan di IKN. Saat ini IKN dan Stanford masih terus intens komunikasi dan Mei 2024 nanti rencananya Stanford akan ke IKN.
"Tapi basically kita akan mulai bangun satu kompleks yang kita sebut kampus. Tempat pusat riset. Tempat pusat riset dan nanti pusat riset akan diisi universitas dari Belanda yang kemarin MoU, Leiden-Delft-Erasmus," kata Bambang saat ditemui di Hutan Kota Komplek GBK Jakarta, Rabu (20/3).
Selain itu juga ada beberapa universitas internasional lain yang juga yang akan masuk untuk mulai riset. Pembangunan fasilitas riset itu rencananya akan dilakukan di tahun pertama hingga tahun kedua.
"Tahun ketiga kalau sudah ada demand untuk bikin kampus kita bangun kampus," kata Bambang.
ADVERTISEMENT
Harapannya, kampus yang dibangun oleh universitas ternama di IKN itu akan menjadi pusat kegiatan akademik, mulai dari pertukaran pelajar sampai penelitian.
"Jadi akan ada mahasiswa-mahasiswa Stanford ke sini, mahasiswa kita akan bertukar pikiran dengan mahasiswa seluruh dunia. Jadi yang disebut kampus, tempat akademik yang akan dilakukan bersama," kata Bambang.
"Termasuk penelitian, termasuk juga nanti pengajaran. Mungkin juga ada kelas bersama yang akan kita ciptakan di situ. Misal pengajarnya dari Stanford, dari Delft, dari Erasmus," pungkasnya.