Startup Diterpa Gelombang PHK, Hary Tanoesoedibjo: Era Keemasan Sudah Berakhir

4 Juni 2022 13:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hary Tanoe komentar soal PHK startup Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hary Tanoe komentar soal PHK startup Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Taipan Hary Tanoesoedibjo ikut berkomentar terkait gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda para perusahaan rintisan atau startup.
ADVERTISEMENT
Adapun akhir-akhir ini, sejumlah perusahaan startup ramai-ramai mengumumkan PHK secara massal kepada karyawan.
Lewat instagram pribadinya, Hary Tanoe mengatakan, masa-masa keemasan startup sudah lewat.
Kemudian bos MNC Group itu pun mengatakan, era ‘bakar uang’ hanya lah sarana untuk menggaet pasar. Namun, yang terpenting adalah bagaimana menciptakan bisnis yang sehat ke depannya.
Hal serupa juga dikatakan Petinggi Grup Northstar, Patrick Walujo bahwa perusahaan startup memang harus survive di masa sekarang sebab kini pendanaan pun sedang sulit.
Patrick Walujo ketika menyampaikan keterangan terkait investasi di Kampus Universitas Parahyangan (Unpar), Kota Bandung pada Senin (30/5/2022). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Salah satu cara agar dapat survive, kata Patrick, yakni dengan melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan. Hal itu dilakukan demi penghematan perusahaan. Intinya, dia menekankan perusahaan startup harus dapat survive di masa sekarang.
"Jadi untuk bisa survive, kalau misalnya mereka uangnya itu mereka gak cukup maka mereka mesti melakukan penghematan, ya mungkin langkah itu yang harus lakukan. Mereka harus survive dulu sih pada saat ini," ucap Patrick belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, sejumlah perusahaan startup sedang diguncang dengan mem-PHK massal karyawan. Tercatat, mulai dari startup di bidang teknologi edukasi, Zenius, e-wallet LinkAja, perusahaan logistik SiCepat, hingga berbagai e-commerce seperti JD.ID dan Zilingo memecat karyawannya hingga ratusan orang.