Startup Lokal Chickin Indonesia Bangun Ketahanan Pangan di Kala Pandemi

6 September 2022 15:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chickin Indonesia, Start Up jebolan Pertamina Masuk Daftar Forbes Under 30. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Chickin Indonesia, Start Up jebolan Pertamina Masuk Daftar Forbes Under 30. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Startup lokal dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul dalam perhelatan HUB.ID di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian agenda G20 Digital Innovation Network.
ADVERTISEMENT
Salah satu peserta yang tampil adalah bisnis rintisan Chickin Indonesia asal Kartasura, Solo, Jawa Tengah. Bisnis di bidang peternakan ayam tersebut baru dirintis pada 2020, tepatnya saat pandemi COVID-19.
Co-Founder Chickin Indonesia Tubagus Syailendra mengatakan, bisnisnya tersebut dimulai di masa pandemi disebabkan oleh masalah yang tengah dihadapi masyarat, yakni persoalan ketahanan pangan.
“Saat pandemi kita berpikir apa sih yang bikin kita scale dan bertumbuh. Akhirnya kita membuat startup yang bisa punya visi dan solusi terhadap masalah yang real, yakni ketahanan pangan jadi fokus kita semua,” ungkap Tubagus kepada kumparan.
Chickin merupakan startup bidang peternakan yang menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan produktivitas pendapatan para peternak.
Co Founder & Chicken Executive Officer Tubagus Syailendra Wangsadisastra. Foto: Retyan Sekar/kumparan
“Kami juga memberikan input seperti pakan bibit dan menjualkan ayam yang telah dibina peternak ke industri,” ungkap Tubagus.
ADVERTISEMENT
Tubagus juga mendorong para founder startup lokal untuk berani tampil dan lebih bertumbuh. Menurutnya, para local founders justru memiliki kepekaan dalam memahami persoalan dan kebutuhan masyarakat di sekitar mereka.
Hal itu juga yang diterapkan oleh Chickin Indonesia sehingga bisa dipercaya para ventures capital di usia bisnis yang masih muda. Tahun lalu, Chickin mendapatkan seed funding dari East Ventures dengan nominal yang tidak disebutkan.
“Zaman dulu startup itu eksklusif, tapi sebagai local founders justru kita punya pemahaman di lapangan dan banyak peluang yang bisa kita ciptakan dari situ,” ujarnya.
Konferensi Pers HUB.ID oleh Kominfo di Bali International Convention Centre, Senin (5/9/2022). Foto: Retyan Sekar/kumparan

Startup Chickin Bidik Dana USD 1 Juta

Pada perhelatan HUB.ID kali ini, Chickin menargetkan pendanaan USD 1 juta. Sebelumnya Chickin pernah mendapatkan pendanaan dari East Ventures dengan jumlah yang tidak disebutkan.
ADVERTISEMENT
Tubagus menyebut, ia tidak hanya menargetkan pendanaan, namun juga memanfaatkan akses terbadap para founder startup perintis lainnya dan bertemu para mitra bisnis untuk mendapatkan insight baru.
“Sementara untuk ventures capital, kami mencari yang juga memberikan strategic investment, bukan hanya sekadar funding tapi ada sisi strategis dan support,” tambahnya.
Tahun ini, Chickin menargetkan ekspansi untuk meningkatkan volume distribusi dan produksi, yakni 15 juta ekor ayam perbulan. “Selain itu juga memperbaiki operasional excellence, karena di saat sekarang startup tidak hanya membutuhkan pertumbuhan tapi juga kesehatan bisnis,” tandasnya.