Startup Ramai-ramai PHK, Pemerintah Diminta Siapkan Bantuan

18 November 2022 20:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi PHK.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi PHK. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Perusahaan-perusahaan startup ramai-ramai melakukan PHK terhadap karyawannya. Kebijakan tersebut diambil perusahaan untuk melakukan efisiensi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
ADVERTISEMENT
Hari ini, ada dua perusahaan yang mengumumkan PHK, yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Ruang Raya Indonesia atau Ruangguru.
GoTo dilaporkan melakukan PHK terhadap 1.300 orang karyawan atau sekitar 12 persen dari total karyawan tetap GoTo. Sementara Ruangguru melakukan PHK terhadap ratusan pekerjanya.
Koordinator BPJS Watch, Timboel Siregar, memprediksi badai PHK akan terus berlanjut sampai tahun depan, terutama adanya ancaman resesi global. Menurut dia, pemerintah harus untuk menyiapkan bantalan bagi masyarakat yang terdampak.
"Inflasi masih 5-6 persen, kita berharap bisa tahan. Namun melihat negeri lain, potensi makin parah krisis ini dan akan memperbesar kemungkinan rasio PHK nasional. Pemerintah harus siap-siap," kata Timboel ketika dihubungi kumparan, Jumat (18/11).
ADVERTISEMENT
Menurut dia, berdasarkan laporan pemerintah APBN tahun ini masih banyak yang tidak terpakai. Dana tersebut bisa dialokasikan untuk bantuan subsidi ke masyarakat.
ilustrasi PHK. Foto: Shutterstock
Meskipun tidak bisa membantu perekonomian masyarakat yang di-PHK seutuhnya, kata dia, bantuan tersebut dapat memperkecil dampak dari kehilangan pekerjaan.
"Itu kan belum dipakai, disalurkan lah ke BSU tahun depan, jadi ada bantalan. Memang kemarin (BSU) Rp 600 ribu mungkin tidak membantu mereka seutuhnya, tapi mengurangi lah mungkin dari 10 yang mestinya terdampak inflasi, jadi tinggal 6," ujarnya.
Tidak hanya itu, Timboel juga mengingatkan pentingnya bagi perusahaan mendaftarkan karyawannya ke program BPJS ketenagakerjaan seperti Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Menurut dia, JKP juga dapat menjadi juru selamat pada masa ekonomi tidak menentu seperti sekarang ini.
ADVERTISEMENT
"Jumlah orang di PHK itu jauh lebih besar yang terdaftar JKP yang terdaftar itu 2,8 juta orang sampai September kemarin, sementara yang sudah di PHK 10 ribu menurut data Kemenaker. Ini perusahaan punya tanggung jawab pegawainya aware ada program ini, toh mereka tidak rugi apa-apa jika karyawan mendaftar," katanya.