Startup Social Commerce Evermos: Terinspirasi Bantu Tetangga di Pelosok Jogja

Evermos, Katalog dan Contoh Produk. Foto: Evermos

Startup Evermos atau Everyday Need for Every Moslem memilih model bisnis social commerce. Bisnis Evermos sendiri sudah dirintis sejak 2018.

Co-founder Evermos Ghufron Mustaqim menceritakan alasan di balik ide bisnisnya. Awalnya karena melihat tetangga sekitar yang dilihat memiliki potensi berwirausaha, tapi tak cukup punya fasilitas.

"Kesempatan kerja, apalagi kesempatan wirausaha sangat terbatas. Sehingga lihat tetangga-tetangga itu sebenarnya semangat, terampil, tapi karena masalah kesempatan saja yang terbatas sehingga makanya kurang produktif," ujar Ghufron saat dihubungi kumparan, Jumat (1/10).

Ghufron sendiri berasal dari sebuah desa di Yogyakarta yang tak disebut namanya. Mayoritas penduduk di tempatnya tinggal memang bertani dan kerja informal dengan pendapatan yang rendah. Maka itu melalui platform yang dibuatnya, dia ingin para tetangganya meningkatkan pendapatannya agar bisa hidup lebih sejahtera.

"Untuk membantu orang-orang seperti tetangga-tetangga saya ini, saya berpikir model bisnis social commerce yang sekarang dijalankan Evermos ini sesuatu yang cocok buat teman-teman," kata dia.

Logo Evermos. Foto: Evermos

Melalui Evermos, kata dia, reseller yang bergabung tak perlu mengeluarkan modal. Mereka cukup bergabung melalui aplikasi dan melakukan penjualan. Dari setiap penjualan itu akan mendapat komisi.

"Melalui Evermos siapa saja bisa memulai wirausaha dan bisa dibimbing, didampingi wirausahanya sampai berhasil yang penting istiqomah. Dengan cara apa? dengan menjadi reseller," jelasnya.

Sementara untuk pengiriman barang juga dilakukan pihak Evermos. Jadi mereka cukup memasarkan barang.

"Para reseller enggak perlu modal, enggak perlu nyetok barang, enggak perlu urus berbagai keribetan lain, yang penting punya aplikasi Evermos lalu bisa berjualan ke orang sekitar dan dapat komisi dari setiap penjualan," terangnya.

Acara Evermos. Foto: Evermos

"Urusan keribetan pengiriman dan lainnya itu yang urus sudah Evermos. Jadi model seperti ini bisa bantu tetangga saya bisa isi waktu lebih baik dan bisa mendapat pendapatan tambahan bahkan pendapatan utama dengan gabung reseller di Evermos," lanjutnya.

Saat ini ada 100 ribu lebih reseller aktif di Evermos, dengan rata-rata pendapatan dari 20 persen reseller aktif di atas Rp 2 juta per bulan. Kebanyakan dari mereka memang ibu rumah tangga.

"Kalau kita bicara masalah angka itu 20 persen reseller terbaik kita pendapat bersih dari Evermos itu di atas 2 juta rupiah per bulan. Jadi di atas rata-rata UMR nasional lah. Padahal hanya modal HP aja gitu," ujarnya.