Startup Tenaga Kerja RI, Gapai, Dapat Pendanaan Tahap Awal Rp 16 M

13 Mei 2024 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi  dolar Amerika Serikat (AS). Foto:  ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Startup yang membantu tenaga kerja Indonesia di pasar global, Gapai, mendapatkan pendanaan tahap awal atau seed senilai USD 1 juta atau sekitar Rp 16 miliar (kurs Rp 16.080 per dolar AS). Pendanaan tersebut bertujuan untuk memperluas layanan penempatan kerja internasional.
ADVERTISEMENT
Putaran pendanaan dipimpin oleh Wavemaker Partners memimpin putaran pendanaan ini dengan partisipasi dari Antler dan Angel Investor. Wavemaker Partners dan Antler merupakan dua VC global dengan spesialisasi investasi startup tahap awal di Asia Tenggara.
Investasi dari Wavemaker Partners dan Antler mencerminkan kepercayaan terhadap potensi pertumbuhan Gapai dalam merevolusi proses penyaluran kerja migran antarnegara. Di tahun 2024, Gapai menargetkan untuk menjaring 70.000 pekerja Indonesia, dan mengirim 2.200 di antaranya untuk berkarier di lanskap global.
“Dengan menerapkan penyaringan kandidat yang teliti, Gapai bertujuan untuk memastikan proses lamaran yang berkualitas tanpa harus menunggu lama seperti biasanya, dan semua diselesaikan hanya dalam satu hingga dua bulan," ujar Managing Partner Wavemaker Partners, Paul Santos, dalam keterangannya, Senin (13/5).
ADVERTISEMENT
Sejak mendapatkan pendanaan Antler di tahap pendirian, Gapai telah mengembangkan jaringan yang terdiri dari 12.000 pekerja. “Dengan populasi Indonesia yang besar dan terus berkembang, kami optimistis bisa melipatgandakan jumlah tenaga kerja migran yang kami bantu setiap tahunnya,” ungkap Radityo Susilo, CEO Gapai.
“Prioritas pengembangan bisnis kami tahun ini adalah memperluas jangkauan pasar Gapai ke 15 negara di Eropa termasuk Hongaria, Rumania, Jerman, dan Inggris, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan, serta negara-negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi, UEA, Kuwait, dan Qatar,” tambahnya.