Startup Tjufoo Komitmen Investasikan Rp 1,8 T untuk Kembangkan UMKM Lokal

7 April 2023 6:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO & Co-Founder tjufoo, TJ Tham (kedua dari kanan) dalam acara buka bersama tjufoo di Jakarta, Kamis (6/4/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO & Co-Founder tjufoo, TJ Tham (kedua dari kanan) dalam acara buka bersama tjufoo di Jakarta, Kamis (6/4/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
Tjufoo, startup brand agregator UMKM, berkomitmen untuk menginvestasikan Rp 1,8 triliun untuk mengembangkan agar UMKM bisa naik kelas.
ADVERTISEMENT
"Target Rp 1,8 triliun pendanaan untuk UMKM lokal di Indonesia. Itu target kita," kata CEO & Co-Founder Tjufoo, TJ Tham dalam acara buka bersama tjufoo di Jakarta, Kamis (6/4).
Tjufoo juga berencana memberikan pendanaan kepada para UMKM untuk bisa melakukan ekspansi ke seluruh Indonesia, bahkan hingga kawasan regional.
Dalam catatan Tham, 80 persen UMKM di Indonesia masih kesulitan untuk mendapat akses pendanaan. Sementara 95 persen UMKM kesulitan merekrut anggota profesional, dan 99 persen UMKM masih kesulitan untuk memanfaatkan big data untuk operasional bisnis mereka.
Dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura, TJ Tham mengatakan Rp 1,8 triliun untuk UMKM ini masih terbilang kecil. Namun di Indonesia, Rp 1,8 triliun adalah angka yang besar untuk UMKM.
ADVERTISEMENT
"Tapi ini sangat besar kalau kita bandingkan pendanaan khusus untuk UMKM. Banyak negara lain enggak dapat pendanaan khusus sebesar ini untuk UMKM, tapi pendanaan ke bidang teknologi atau startup," ujarnya.
Di Indonesia, UMKM memang menjadi perhatian khusus pemerintah. UMKM berkontribusi besar dalam menyumbang PDB nasional hingga penyerapan tenaga kerja. Potensi ini yang dilirik oleh Tjufoo.
"Kita lihat potensi UMKM di Indonesia untuk itu kita bantu keperluan terkait pendanaan mereka," pungkas dia.

Pendanaan UMKM Malaysia Lampaui RI

Owner Gentanala, Sarah Anistia dalam Bazaar UMKM di Sarinah, Kamis (9/3/2023). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki blak-blakan menyebut Indonesia harusnya iri dengan porsi pendanaan melalui kredit untuk UMKM di Malaysia dan Singapura.
Pemerintah menargetkan porsi penyaluran kredit untuk UMKM mencapai 30 persen. Saat ini, porsi penyaluran kredit perbankan untuk UMKM di Indonesia baru mencapai 21 persen.
ADVERTISEMENT
"Kita patut iri misal dengan Malaysia, Thailand, kredit perbankan lebih dari 40 persen untuk UMKM. Korea bahkan 81 persen kredit perbankan untuk UMKM. Kita masih 21 persen, harus didorong," kata Teten saat menghadiri HUT ke-23 Ombudsman RI di Kantor Ombudsman, Jumat (10/3).
Untuk mengejar ketertinggalan itu pemerintah tidak pangku tangan. Teten menjelaskan, porsi KUR terus ditambah, tahun 2022 Rp 373 triliun dan tahun ini Rp 460 triliun. Hal itu untuk mengejar target porsi 30 persen kredit perbankan sasar UMKM.
"Praktiknya, meski skema sudah kita tetapkan melalui regulasi sampai Rp 100 juta tanpa agunan, bank penyalur masih susah memberikan kredit kepada UMKM," kata Teten.