Stasiun MRT Fatmawati Ganti Nama Jadi Fatmawati Indomaret

1 Maret 2022 16:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta MRT saat melaju menuru Stasiun MRT Fatmawati, Jakarta.  Foto: MRT Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Kereta MRT saat melaju menuru Stasiun MRT Fatmawati, Jakarta. Foto: MRT Jakarta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT MRT Jakarta (Perseroda) mengumumkan penggantian nama Stasiun MRT Jakarta Fatmawati menjadi Fatmawati Indomaret. Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta, Farhad Mahfud, mengungkapkan perubahan nama Stasiun Fatmawati tersebut terjadi setelah Indomaret menyelesaikan proses pengalihan hak atas nama stasiun tersebut atau naming right.
ADVERTISEMENT
"Hal baru yang ingin kita sampaikan terkait naming right, untuk Stasiun Fatmawati akan beralih namanya menjadi Fatmawati Indomaret yang berminat mengambil naming right untuk stasiun MRT," jelas Farhad dalam virtual conference, Selasa (1/3).
Dengan perubahan nama tersebut, Stasiun Fatmawati bakal mengikuti jejak stasiun-stasiun terdahulu yang sudah mengalami perubahan setelah dilirik oleh sejumlah perusahaan. Di antaranya yakni Stasiun Lebak Bulus yang diambil Grab Indonesia, kemudian Setiabudi oleh Astra, dan Istora oleh Bank Mandiri.
Rencananya, pergantian nama Stasiun Fatmawati bisa dilakukan pada kuartal pertama tahun ini. Artinya, bakal terjadi di bulan Maret 2022.
"Indomaret kita launching tahun ini karena prosesnya sudah dari tahun lalu. Tahun ini kita finalisasi dan akan kita luncurkan mudah-mudahan Q1," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Farhad memberi sinyal bahwa MRT masih membuka kesempatan kepada pihak lain yang masih berminat mengambil alih nama-nama stasiun mereka. Perusahaan merasa pengambilan nama tersebut merupakan langkah positif untuk promosi. Sebab potensi branding stasiun cukup baik karena menjadi moda transportasi yang banyak digunakan.
Kereta MRT memasuki Stasiun Fatmawati, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Setidaknya, kata Farhad, ada enam stasiun lagi yang tersedia buat diambil alih penamaannya. Beberapa perusahaan baik BUMN, perbankan hingga swasta sudah mulai melakukan penjajakan.
"Ada beberapa BUMN yang cukup ternama berminat untuk mengambil naming right di beberapa stasiun, ada satu dan dua. Ada juga perusahaan unicorn yang sedang kita jajaki, ada perusahaan perbankan yang kita anggap punya minat besar. Kita masih ada 6 stasiun," pungkas Farhad.