Stok Beras Bulog Masih Menumpuk di Gudang, Begini Solusinya

13 Mei 2019 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
Perum Bulog disebut akan menjadi pemasok tunggal untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk komoditas beras.
ADVERTISEMENT
Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar menjelaskan, dalam rapat terbatas di Kantor Wakil Presiden pada Jumat (10/5), pemerintah mempertimbangkan akan menunjuk Bulog sebagai penyalur tunggal beras dalam BPNT.
“Sekali lagi saya sampaikan untuk di ratas kemarin dihadiri oleh para menteri, Pak Menko Perekonomian, juga Dirut Bulog memang bantuan pangan non tunai akan dikembalikan ke Bulog. Hal ini mendapat dukungan langsung dari Pak Menko (Darmin Nasution) dan Pak Wapres (Jusuf Kalla),” katanya saat ditemui di Gedung Kominfo, Jakarta, Senin (13/5).
Dengan begitu, Bulog akan mendapat kepastian kanal penyaluran. Sebab, selama ini stok beras di gudang Bulog masih tersisa sekitar 2,1 juta ton. Sementara, sejak bantuan sosial beras sejahtera (bansos rastra) dialihkan ke BPNT, penyaluran beras Bulog jadi tersendat.
ADVERTISEMENT
Agar stok beras tak menumpuk hingga membusuk di gudang, Bulog akan memasok beras ke Layanan Elektonik Warung Gotong Royong (e-Warong). Adapun e-Warong merupakan warung yang melayani transaksi penerima BPNT.
“Saat ini kita sedang melakukan perombakan stok di seluruh wilayah, baik dalam negeri khususnya penyerapan beras sampai saat ini kita serap terus rata-rata 10 ribu ton per hari. Sedangkan dari April hingga Mei kita sudah serap sekitar 440 ribu ton dan beras yang dari luar negeri masih utuh dan hanya untuk cadangan saja," katanya.
Selain itu, Bachtiar mengatakan Bulog juga akan menjadi penyalur bagi program tunjangan pangan untuk anggota TNI, Polri, dan PNS dalam bentuk beras atau natura. "Kemarin juga disampaikan bahwa itu nanti akan ditangani Bulog lagi," katanya.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan itu, dia menyatakan siap menjaga kualitas dari beras yang akan disalurkan pada masyarakat. Hal ini akan diwujudkan dalam upaya menyiapkan sistem manajemen mutu dan keamanan pangan pada produk beras Bulog.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Musdalifah Mahmud mengatakan pihaknya hingga saat ini masih terus mengkaji rencana skema penyaluran beras Bulog ini.
"Memang sudah ada wacana untuk BPNT dan natura. Itu kita perlu kaji dulu, kita ingin bangun sistem secara keseluruhan," pungkasnya.