Strategi Bapanas Jaga Stabilitas Harga Beras

12 Februari 2024 9:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (2/2). Foto: Hedi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (2/2). Foto: Hedi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, sedang fokus menjalankan strategi untuk menyeimbangkan ketersediaan beras. Ketersediaan pasokan itu diharapkan bisa menjaga harga beras di tingkat nasional.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, ada lima langkah yang dilakukan Bapanas. Pertama, mempercepat pembongkaran kapal beras dari luar negeri di beberapa pelabuhan. Kedua, terus menjalankan distribusi beras komersial Bulog sebanyak 200 ribu ton, termasuk 50 ribu ton ke Food Station atau Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).
“Pasokan ke penggilingan akhir tahun lalu juga sudah 200 ribu ton. Dua kali (sebanyak) 200 ribu ton beras komersial ke penggiling padi,” ujar Arief, dikutip dari Antara, Senin (12/2).
Ketiga, terus mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) ke Pasar Tradisional dan Retail Modern. Keempat, mengerjakan Gerakan Pangan Murah (GPM) Nasional.
Pekerja mengangkat beras saat bongkar muat di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (4/10/2023). Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
“Sebanyak 1,2 juta ton SPHP ke outlet. Stok PIBC di atas 34 ribu ton,” ungkap Arief.
ADVERTISEMENT
Kelima, memastikan Bantuan Pangan Beras akan dimulai kembali pada 15 Februari 2024 mendatang setelah periode pencoblosan Pilpres 2024 selesai.
Menyambut panen raya yang diprediksi pada Maret 2024, Arief menyebut pihaknya bersama Kementerian Pertanian dan semua pihak terkait akan berkoordinasi mempersiapkan penyerapan yang optimal, untuk mencegah jatuhnya harga di tingkat petani.
“Pada saat yang sama pengisian Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dari produksi dalam negeri dapat terpenuhi dengan baik,” ujar Arief.