Strategi McDonald's Pertahankan Bisnis di Kala Pandemi COVID-19

15 April 2020 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi McDonald's. Foto: BAY ISMOYO / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi McDonald's. Foto: BAY ISMOYO / AFP
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona atau COVID-19 membuat banyak bisnis waralaba seperti makanan cepat saji (fast food) terpukul. Akibat penjualan yang merosot drastis, perusahaan waralaba terpaksa merumahkan hingga mem-PHK karyawannya.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Levita Supit pun mengungkapkan, saat ini bisnis waralaba mengalami penurun omzet mencapai 80 persen.
Persoalan itulah, yang kemudian turut menjadi sebab PT Fast Food Indonesia Tbk sebagai pemegang hak waralaba tunggal KFC di Indonesia, merumahkan sekitar 450 pekerja baru-baru ini. Para pekerja lantas mengalami pemotongan gaji sebesar 30-50 persen.
Menghadapi situasi yang sama sulitnya, McDonald's mengaku saat ini tengah menerapkan strategi untuk mempertahankan bisnis. Yaitu melalui pengembangan solusi digital menggandeng Youtap Indonesia untuk pemesanan yang terintegrasi untuk transaksi di kasir counter, self ordering kiosk (SOK), dan drive-thru.
Direktur IT dan Keuangan dari McDonald’s Indonesia, Yanti Lawidjaja mengatakan, cara ini tak hanya memudahkan dalam pelayanan kepada pelanggan, namun berdampak pada peningkatan yang signifikan untuk penggunaan nontunai pada transaksi drive-thru di masa pandemi ini.
ADVERTISEMENT
“Solusi digital nontunai dari Youtap sangat mendukung inisiatif nontunai kami dan memberikan keleluasaan kepada pelanggan dalam melakukan pembayaran," ujar Yanti melalui keterangan resmi yang diterima kumparan, Rabu (15/4).
Data Youtap Indonesia, kenaikan transaksi nontunai pada layanan drive-thru McDonald’s ini mulai terjadi semenjak minggu pertama pengumuman pandemi, yang sekarang porsinya naik hingga 4 kali lipat dengan rata-rata nilai transaksi hariannya naik hingga sekitar 170 persen.
"Saat ini, McDonald’s menitikberatkan pada layanan McDelivery, drive-thru dan take-away yang semuanya tanpa kontak langsung untuk mendukung langkah pemerintah dalam melakukan social distancing guna mencegah laju penyebaran COVID-19," ujarnya.
CEO Youtap Indonesia, Herman Suharto mengatakan, pandemi COVID-19 memang memberikan dampak pada banyak entitas bisnis. Maka dari itu, pihaknya kini terus melakukan edukasi kepada merchant untuk menjaga kebersihan, social distancing, dan bertransaksi dengan nontunai.
ADVERTISEMENT
"Kami pun mulai mengedukasi bagi merchant UMKM untuk memberikan layanan pesan antar dengan transaksi nontunai. Ini adalah momentum kita untuk mendorong adopsi transaksi digital yang nyaman dan aman,” pungkasnya.
Secara lebih luas, Youtap juga mencatat adanya kenaikan transaksi nontunai pada merchant-merchant lainnya di seluruh Indonesia hingga 129 persen. Hal itu, menyusul perubahan kebiasaan konsumen yang lebih memilih pembayaran nontunai di masa pandemi COVID-19.