Strategi SKK Migas Capai 1 Juta Barel: Eksplorasi Geng North hingga Blok Masela

23 November 2023 13:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pengeboran Migas Pertamina. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengeboran Migas Pertamina. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengakui untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel dan gas sebesar 12 miliar BSCFD di tahun 2030 bukan hal yang mudah dan penuh tantangan.
ADVERTISEMENT
"Target itu sangat-sangat menantang, sangat-sangat berat karena secara aset mungkin 80-90 persen lapangan kita sudah masuk stage mature," kata Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam Forum Kapasitas Nasional III tahun 2023, di JCC, Jakarta, Kamis (23/11).
Nanang menjabarkan langkah apa saya yang ditempuh SKK Migas demi mengejar target itu. Beberapa di antaranya adalah dengan melakukan eksplorasi di Geng North hingga Blok Masela.
"Contoh Geng North, ini kegiatan eksplorasi yang menghasilkan dari hasil tesnya cukup besar, kemarin dites gasnya sampai 40 mm," kata dia.
Saat ini SKK Migas mendorong percepatan produksi setelah penemuan cadangan gas di Wilayah Kerja (WK) North Ganal, Kalimantan Timur (Kaltim). Temuan ini masuk dalam tiga besar temuan eksplorasi dunia di 2023.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf (tengah), Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan peserta dalam Forum Kapasitas Nasional III tahun 2023, di JCC, Jakarta, Kamis (23/11/2023). Foto: SKK Migas
Temuan cadangan migas di sumur Geng North–1 WK North Ganal tersebut, punya perkiraan awal discovered resources sebesar +/- 609 MMBOE (recoverable).
ADVERTISEMENT
Sumur Geng North-1 di WK North Ganal dibor mencapai kedalaman total 5.025 meter di kedalaman air 1.947 meter. Pengeboran itu berhasil menemukan kolom gas dengan ketebalan sekitar 50 m pada reservoir batu pasir berumur Miosen dengan sifat petrofisika yang sangat baik yang telah menjadi sasaran kampanye akuisisi data yang ekstensif.
"Ke depan kalau kita bisa kembangkan, selain kita bisa dapat gas, reaktivasi lagi, menambah kegiatan yang ada di LNG Bontang, juga kita adakan dapat liquid-nya yang setara dengan minyak," jelas Nanang.
Sementara untuk Masela, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi Masela (PHE Masela) dan Petronas Masela Sdn. Bhd. (Petronas Masela) telah menyelesaikan proses akuisisi milik Shell Upstream Overseas Services (I) Limited di Blok Masela.
ADVERTISEMENT
Lapangan Abadi di Blok Masela merupakan lapangan gas laut dalam dengan cadangan gas terbesar di Indonesia yang terletak sekitar 160 kilometer lepas pantai Pulau Yamdena di Laut Arafura dengan kedalaman laut 400-800 meter.
Nanang mengakui ada keterlambatan memanfaatkan potensi besar itu. "Masela juga sama. Itu juga hasil eksplorasi beberapa puluh tahun lalu, ada terlambat," sambungnya.
Ke depan, kata Nanang, juga ada kemungkinan untuk melakukan reaktivasi LNG Arun yang sudah dilakukan konversi menjadi reserving terminal. Untuk itu SKK Migas akan melihat studi kelayakannya nanti seperti apa.
"Kita juga sedang melakukan pengeboran migas non-konvensional MNK, di blok Pertamina Hulu Rokan. Kita kerja sama dengan salah satu perusahaan yang besar di AS di bidang non konvensional tadi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT

Kolaborasi dengan Perbankan

Nanang mengatakan pada penyelenggaraan ketiga tahun 2023, skala Forum Kapnas semakin luas. Pembinaan terhadap pelaku usaha penunjang hulu migas terus dikembangkan, termasuk menghadirkan mereka di ajang internasional. Kerja sama dengan pemerintah daerah serta akademisi diperkuat.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf (tengah), Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan peserta dalam Forum Kapasitas Nasional III tahun 2023, di JCC, Jakarta, Kamis (23/11/2023). Foto: SKK Migas
"Hal yang menjadi pembeda dengan tahun-tahun sebelumnya adalah terbangunnya kolaborasi dengan perbankan berikut institusi keuangan lain seperti asuransi, serta entitas bisnis berbasis teknologi digital, dalam upaya meningkatkan kualitas dan daya saing industri hulu migas Indonesia secara keseluruhan,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo mengatakan, Kementerian BUMN mendukung upaya pengembangan kapasitas nasional, dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing nasional. Dukungan ini telah diperlihatkan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang menjadi mandatory semua BUMN.
ADVERTISEMENT
“Kami mendorong BUMN, khususnya yang bergerak di bidang hulu migas untuk bersinergi dengan seluruh komponen industri hulu migas, termasuk suplier dan para vendor dalam upaya pengembangan kapasitas nasional ini. Kita berharap semua upaya ini memberikan dampak positif yang lebih luas bagi perekonomian nasional,” ujarnya.
Menurut Nanang, keberlanjutan forum Kapnas sejalan dengan Rencana Strategis Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0, yang mencakup tiga target besar pada 2030, yakni produksi minyak 1 juta barrel serta gas bumi sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari, meningkatkan multiplier effect industri hulu migas terhadap sektor lain, serta terjaganya kelestarian atau keberlanjutan lingkungan.
Selaras dengan tema yang diusung di Forum Kapnas III 2023 yakni ‘Pengembangan Integrasi Kapabilitas Dalam Negeri dalam rangka Peningkatan Kapasitas Nasional’, Nanang menerangkan bahwa industri hulu migas tidak hanya berperan dalam menyumbang pendapatan negara, tetapi juga berkontribusi mendukung perputaran ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
Dari tahun 2020 hingga Kuartal II 2023, nilai pengadaan industri hulu migas mencapai Rp 273,6 triliun, dengan kontribusi komoditas utama sebesar Rp 228,7 triliun. Forum Kapasitas Nasional III tahun 2023 mengangkat tema ‘Pengembangan Integrasi Kapabilitas Dalam Negeri dalam rangka Peningkatan Kapasitas Nasional’. Dalam laporannya, Nanang menerangkan, industri hulu migas tidak hanya berperan dalam menyumbang pendapatan negara, tetapi juga berkontribusi mendukung perputaran ekonomi nasional.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf (tengah), Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan peserta dalam Forum Kapasitas Nasional III tahun 2023, di JCC, Jakarta, Kamis (23/11/2023). Foto: SKK Migas
Dari tahun 2020 hingga Kuartal II 2023, nilai pengadaan industri hulu migas mencapai Rp 273,6 triliun, dengan kontribusi komoditas utama sebesar Rp 228,7 triliun.
“Selama periode tersebut, industri ini menggerakkan sektor perhotelan dan katering sebesar Rp 7,2 triliun, sektor tenaga kerja senilai Rp 18 triliun, transportasi Rp 18 triliun, kesehatan Rp 367,7 miliar, serta asuransi dan perbankan senilai Rp 84,4 miliar.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hulu migas juga menggerakkan sektor UMKM dengan nilai Rp 25 triliun, di mana Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 100 persen,” paparnya.
Hingga kuartal ketiga 2023, TKDN hulu migas telah mencapai 61,18 persen. Angka ini melampaui target TKDN yang ditetapkan pemerintah, yakni 57 persen.