Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Studi Nielsen: Transaksi Online di RI di 2023 Capai Rp 347 T, Naik 37 Persen
16 Juli 2024 19:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lembaga riset perilaku konsumen, NielsenIQ, mencatat transaksi belanja online di Indonesia sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 347 triliun atau naik 37 persen dibanding tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Managing Director NielsenIQ Adrie Suhadi menyebut, transaksi belanja online pada tahun 2022 mencapai Rp 254 triliun. Laporan studi Nielsen Click ini melakukan sampling terhadap 4.800 responden yang tersebar di berbagai kota Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Medan, dan Yogyakarta.
Berdasarkan sektor produk yang paling diminati, industri travel penyumbang terbesar sekitar 40 persen, lalu industri fashion sebesar 17 persen. Berikutnya disusul sektor kosmetik dan perawatan wajah sebesar 7 persen, otomotif dan perabotan rumah tangga masing-masing 5 persen.
"Sektor yang paling besar [transaksi] secara valuenya 2023 travel. Post COVID-19 orang banyak berlibur," ujar Adrie dalam diskusi secara virtual bersama dengan SIRCLO, Selasa (16/7).
Sementara itu, pada kuartal IV 2023 industri fashion sempat menjadi kategori paling banyak dibeli secara daring atau mencapai 70 persen. Berikutnya ada sektor kosmetik dan perawatan wajah sebesar 42 persen, transportasi 36 persen dan travel 31 persen.
ADVERTISEMENT
"Fashion penetrasinya 70 persen, artinya dua dari tiga orang yang belanja online udah pasti beli fashion, shopper beli baju sekitar harga Rp 150 ribuan, rata-rata yang sedikit lebih murah dibandingkan dengan beli baju offline," tambah Adri.
Secara rinci, pembeli produk fashion sekitar 34 persen di antaranya membeli baju wanita, 30 persen alas kaki, 22 persen pakaian muslim dan 22 persen warm clothes.
Dari sisi perawatan wajah, 23 persen di antaranya membeli produk perawatan bibir, 19 persen serum, masker wajah, lalu masing-masing 14 persen untuk pembersih wajah dan parfum.
Untuk sektor travel sebesar 22 persen di antaranya pembelian tiket, kereta api dan bus. Disusul 11 persen pembelian tiket pesawat, lalu hotel, hostel maupun vila. Sekitar 7 persen untuk pembelian travel package.
ADVERTISEMENT