news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Suami Megawati, Mendiang Taufiq Kiemas, Dijadikan Nama Bandara di Lampung

12 April 2021 10:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Launching Bandara Taufik Kiemas di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Foto: Dok. Kemenhub
zoom-in-whitePerbesar
Launching Bandara Taufik Kiemas di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Foto: Dok. Kemenhub
ADVERTISEMENT
Nama suami Megawati Soekarnoputri, mendiang Taufiq Kiemas, diabadikan sebagai nama salah satu bandara di Sumatera. Bandara Pekon Serai yang terletak di Pesisir Barat, Lampung, resmi berubah nama menjadi Bandara Muhammad Taufiq Kiemas pada Sabtu (10/4).
ADVERTISEMENT
Peresmian perubahan nama bandara dilakukan oleh putri Megawati dan almarhum Taufiq Kiemas yang juga menjabat Ketua DPR RI, Puan Maharani. Hadir juga pada peresmian ini Anggota IV BPK Isma Yatun, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto, PJ. Bupati Pesisir Barat Bambang Sumbogo, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dan Ketua Komisi V DPR RI Lasarus.
Dirjen Perhubungan Udara, Novie Riyanto, menyampaikan perubahan nama ini berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 811 Tahun 2016. Pembangunan Bandara Muhammad Taufiq Kiemas diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi baru di koridor barat atau kawasan pantai barat Pulau Sumatera.
"Bandara ini akan menjadi pintu masuk bagi wisatawan ke kawasan Pantai Tanjung Setia, yang selama ini menjadi tujuan para peselancar dan wisatawan asing. Selain dari alasan utama pemerintah membangun bandara yaitu sebagai bandara mitigasi bencana alam," jelas Novie dalam rilis yang diterima kumparan, Senin (12/4).
Launching Bandara Taufik Kiemas di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Foto: Dok. Kemenhub
Novie Riyanto menambahkan, saat ini Bandara Muhammad Taufiq Kiemas telah melayani penerbangan rute Bandar Lampung - Pesisir Barat, dengan frekuensi 3 kali seminggu oleh maskapai Wings Air, namun terhenti ketika masa pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu dekat Bandara Muhammad Taufiq Kiemas akan dilayani oleh penerbangan perintis dengan rute Muhammad Taufiq Kiemas (Krui) - Bengkulu, dan Krui - Radin Inten II Lampung masing-masing 2 kali seminggu.
"Kehadiran bandara ini sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Pesisir Barat, yang tadinya dari Lampung menuju Krui melalui jalur darat membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam dan dari Bengkulu butuh waktu 7 jam, dan melalui penerbangan hanya butuh waktu 40 menit," ujarnya.
Saat ini, Bandara Muhammad Taufiq Kiemas dengan luas area bandara 75,624 hektare memiliki fasilitas sisi udara dengan runway berukuran 1.300 m x 30 m, sehingga dapat melayani pesawat dengan tipe maksimal ATR 72 - 500/600. Selain itu, taxiway 97 m x 18 m dan apron 90 m x 80 m yang mampu menampung 2 pesawat tipe ATR 72 - 500/600 untuk parkir.
Launching Bandara Taufik Kiemas di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Foto: Dok. Kemenhub
Sedangkan untuk sisi darat, terdapat terminal penumpang seluas 1.116 m² yang mampu menampung 279 penumpang per hari atau sekitar 50.000 penumpang per tahun. Untuk meningkatkan operasional pelayanan penerbangan, maka nantinya akan dilakukan perluasan terminal dan fasilitas lainnya seperti pengembangan area parkir kendaraan dan perpanjangan runway menjadi 1.400 m x 30 m, sehingga pesawat berbadan lebar dapat dilayani di bandara ini.
ADVERTISEMENT
Pembangunan bandara ini dimulai pada tahun 2004 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat, dengan pembebasan lahan dan dilanjutkan dengan kegiatan studi kelayakan dan masterplan. Akhirnya pada September 2011 dilakukan uji coba penerbangan perdana oleh pesawat Susi Air dan pada Juli 2013 dilakukan penerbangan perdana perintis.