Subsidi Listrik Berdampak ke Cash Flow, PLN Bisa Andalkan Kompensasi Pemerintah

3 Januari 2021 19:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga memasukan pulsa token listrik di tempat tinggalnya, di Jakarta, Selasa (1/4/2020). Foto: Antara/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Warga memasukan pulsa token listrik di tempat tinggalnya, di Jakarta, Selasa (1/4/2020). Foto: Antara/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Pemerintah memperpanjang program subsidi listrik kepada pelanggan PLN kategori rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA bersubsidi, serta kategori bisnis dan industri daya 450 VA. Pemberian bantuan kepada pelanggan karena COVID-19 tersebut tentu berdampak kepada keuangan PLN.
ADVERTISEMENT
Namun, Pengamat kelistrikan yang juga Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, mengatakan PLN harus tetap mendukung kebijakan pemerintah tersebut.
"Karena ini adalah program pemerintah, saya yakin PLN akan menerima kompensasi dari pemerintah walaupun dalam jangka pendek akan berdampak pada cash flow PLN. Ya, memang ada kompensasi untuk PLN jika melakukan penugasan pemerintah," kata Fabby saat dihubungi, Minggu (3/1).
Bagi pelanggan rumah tangga, program ini memberikan diskon 100 persen kepada pelanggan listrik kategori daya 450 VA dan diskon 50 persen kepada pelanggan kategori daya 900 VA bersubsidi yang sudah terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial. Demikian juga untuk pelanggan bisnis dan industri daya 450 VA akan diberikan 100 persen tagihan listrik.
Warga memasukan pulsa token listrik di tempat tinggalnya, di Jakarta, Selasa (1/4/2020). Foto: Antara/Nova Wahyudi
Dari sisi jumlah penerima stimulus COVID-19, pelanggan Rumah Tangga 450 VA adalah sebanyak 24,16 juta pelanggan. Sedangkan pelanggan 900 VA Bersubsidi sebanyak 7,87 juta pelanggan. Sementara jumlah pelanggan Bisnis Kecil (B1) dan Industri Kecil (I1) sebanyak kurang lebih 459 ribu pelanggan.
ADVERTISEMENT
Fabby merasa kebijakan subsidi listrik itu masih harus diberikan saat ini. Sebab, kata Fabby, masyarakat saat ini masih banyak yang terdampak negatif karena pandemi COVID-19.
“Menurut saya masih layak diberikan karena kondisi ekonomi masih sulit dan pendapatan masyarakat miskin memang tergerus. Jadi mengurangi beban pengeluaran rumah tangga melalui subsidi adalah tindakan yang perlu dilakukan,” ungkap Fabby.