news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Subsidi Pupuk 10 Tahun Rp 330 T Tapi Pangan Tetap Impor, Jokowi: Ada yang Salah

11 Januari 2021 11:10 WIB
Presiden Jokowi hadir di acara panen raya jagung, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi hadir di acara panen raya jagung, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi heran dengan produksi pangan yang tidak menunjukkan peningkatan, padahal pemerintah sudah menggelontorkan subsidi pupuk hingga Rp 33 triliun per tahun.
ADVERTISEMENT
Mantan Wali Kota Solo ini mengungkapkan, dana yang dihabiskan untuk subsidi pupuk dalam 10 tahun terakhir mencapai Rp 330 triliun.
“Saya tanya kembaliannya apa? 5 tahun berapa, 10 tahun berapa triliun. Kalau 10 tahun sudah Rp 330 triliun,” ungkapnya melalui konferensi pers virtual di Istana Negara, Jakarta (11/1).
Jokowi menyoroti permasalahan klasik pangan yang juga belum tuntas hingga sekarang. Ia pun menyebut adanya permasalahan serius di sektor pertanian. Jokowi meminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengevaluasi kebijakan yang tidak optimal.
“Ini tolong dievaluasi, ini ada yang salah. Sudah berkali-kali meminta,” lanjutnya.
Petani menebar pupuk di areal sawah desa Brondong, Kecamatan Pasekan, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021). Foto: Dhedez Anggara/ANTARA FOTO
Dia meminta supaya sektor pertanian memaksimalkan teknologi untuk produksi pangan. Selain itu, Jokowi memerintahkan agar jajarannya mencari lahan seluas-luasnya untuk produksi pangan. Menurutnya, produksi dalam skala besar dapat menekan harga pangan.
ADVERTISEMENT
“Ini yang baru namanya benar. Kalau tiap tahun kita keluarkan subsidi pupuk sebesar itu, kemudian tidak ada lompatan disisi produksinya, ada yang salah. Ada yang enggak benar di situ,” lanjut Jokowi.
Jokowi juga menyinggung permasalahan kedelai yang terlalu bergantung pada impor. Selain kedelai, Indonesia juga masih bergantung pada jagung impor.
“Kalau kita rutinitas urusan pupuk, bibit, itu penting. Tapi kalau bisa menyiapkan lahan dalam jumlah besar itu yang akan selesaikan masalah,” tutup Jokowi.