Sudah Ada Investor Tertarik Investasi Bangun Kereta di Bali

30 Mei 2024 9:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, berniat merealisasikan pembangunan koridor transportasi massal berbasis kereta di Bali atau Bali Urban Rail and Associated Facilities. Ia memastikan investor mulai tertarik menanamkan modalnya pada pengembangan transportasi berbasis kereta api ini.
ADVERTISEMENT
Satu di antaranya yaitu Konsorsium PT Bumi Indah Prima yang telah menyerahkan dokumen kualifikasi kepada PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) selaku pihak yang diberi kewenangan dalam pengembangan Bali Urban Rail and Associated Facilities.
Penyampaian minat investasi Bali Urban Rail and Associated Facilities diikuti dengan penyerahan dokumen kualifikasi oleh Konsorsium PT Bumi Indah Prima kepada PT SBDJ yang dilaksanakan di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Rabu (29/5).
Mahendra Jaya menyebut kegiatan ini sebagai tonggak baru pembangunan infrastruktur transportasi di Bali. Menurutnya sudah ada kejelasan progres pembangunan dan pengembangan koridor pariwisata yang dilengkapi dengan sistem angkutan umum massal berbasis kereta melalui model investasi business to business.
Mahendra Jaya menegaskan keseriusannya dalam mewujudkan proyek infrastruktur ini diawali dengan mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2024 tentang penugasan kepada PT Jamkrida Bali Mandara untuk melakukan kerja sama dalam pengembangan, pembiayaan, dan penyelenggaraan sistem angkutan umum berbasis kereta.
ADVERTISEMENT
“Pergub ini memberi amanat pada PT Jamkrida Bali Mandara untuk membangun kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah lainnya yaitu PT SBDJ yang merupakan anak perusahaan PT Bali Kerthi Development Fund. Pergub ini menjadi dasar hukum yang kuat bagi SBDJ untuk mewakili kepentingan pemerintah daerah dalam pengembangan sistem angkutan umum massal berbasis kereta di Daerah Bali,” ujar Mahendra Jaya di Bali, dikutip pada Kamis (30/5).
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang hadir dalam acara penyerahan dokumen kualifikasi itu menilai apa yang dilakukan oleh Pemprov Bali menjadi contoh pelibatan swasta dalam proyek strategis. Ia berharap pengembangan sarana transportasi ini berdampak positif bagi transformasi ekonomi di Bali.
“Ini adalah contoh pertama, pembangunan tanpa membebani uang negara. Saya harap bisa dijadikan contoh oleh daerah lain di Indonesia,” ujar Bahlil.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat menampilkan peta Bali pada malam hari menunjukkan ketimpangan pembangunan dan Investasi. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Senada dengan Bahlil, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, menginginkan proyek ini dapat segera terwujud dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mencari solusi terkait persoalan di bidang pelayanan publik, khususnya transportasi.
ADVERTISEMENT
“Yang dilakukan Bali ini adalah pendekatan baru tanpa membebani fiskal pusat maupun daerah. Pendekatan yang dilakukan adalah membuka peluang investasi yang hasilnya bisa dinikmati masyarakat, khususnya wisatawan yang berkunjung ke Bali,” tutur Suharso.