Sudah Dapat Rp 13,42 T, Hutama Karya Minta PMN Lagi untuk Tol Palembang-Betung

2 Juli 2024 11:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tol Trans Sumatera. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tol Trans Sumatera. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan pelat merah Hutama Karya (HK) meminta persetujuan DPR untuk mendapatkan suntikan modal Rp 1 triliun tahun ini. Direktur Utama HK Budi Harto menuturkan Penyertaan Modal Negara (PMN) itu akan digunakan untuk pengusahaan ruas jalan Tol Palembang-Betung yang masuk dalam proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Jalan Tol Palembang-Betung dikerjakan oleh PT Waskita Karya. Tapi setelah Waskita mengalami masalah keuangan dan harus restrukturisasi, proyek ini dialihkan ke HK.
"Permohonan penyertaan modal PMN Tahun Anggaran 2024 dari cadangan investasi untuk Hutama karya sebesar triliun yang akan dialokasikan untuk ruas jalan Tol Palembang-Betung," kata Budi saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/7).
Secara total, kebutuhan investasi ruas Jalan Tol Palembang-Betung menurut Budi adalah sebesar Rp 15,47 triliun yang mulanya direncanakan akan didanai dari ekuitas. Hutama karya telah menerima Rp 13,42 triliun miliar pada PMN 2024 periode I dan kekurangannya dipenuhi dengan pengajuan PMN 2024 periode 2 dari cadangan investasi sebesar Rp 1 triliun.
ADVERTISEMENT
Jika pemerintah tak memberikan tambahan PMN Rp 1 triliun, Hutama Karya akan mencarinya lewat pinjaman. Tapi pokok dan beban utang ditanggung perusahaan yang berpotensi menggerus laba. Karena itu, Budi berharap pengajuan ini bisa disetujui.
Selain untuk melanjutkan proyek dari Waskita, PMN ini juga aka digunakan HK untuk memperbaiki struktur permodalan karena banyaknya ruas yang harus diselesaikan di JTTS.
Budi mengatakan, akses Jalan Tol Trans Sumatera dari Pelabuhan Bakauheni hingga Jambi tidak akan tersambung jika ruas Tol Palembang-Betung belum rampung. Apalagi ruas tol ini juga masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diteken Presiden Joko Widodo.
Ilustrasi PT Hutama Karya (HK). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dengan tersambungnya ruas ini, kata dia, akan banyak efek ganda yang bisa dirasakan masyarakat karena membuka lapangan pekerjaan di sepanjang koridor jalan tol. Mobilitas pun jadi lancar.
ADVERTISEMENT
"Mampu menurunkan waktu tempuh dan biaya transportasi, meningkatkan potensi penerimaan fiskal sebagai dampak terbangunnya TTS dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sepanjang koridor jalan tol," terang Budi.
Jalan Tol Palembang-Betung merupakan bagian dari Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Tol Kapalbetung). Jalan Tol Kapalbetung sepanjang 112 km ini merupakan bagian dari backbone JTTS sepanjang 2.107 km yang nantinya akan menghubungkan Provinsi Lampung hingga Aceh di Pulau Sumatera.

Minta PMN Berupa Lahan

Selain itu, HK juga direncanakan menerima PMN dalam bentuk nontunai yaitu berupa lahan yang di Karawang, Jawa Barat, Rp 1,81 triliun dan di Plaju, Sumatera Selatan, Rp 122,76 miliar. Totalnya Rp 1,93 triliun.
Pemberian PMN nontunai untuk HK ini, katanya, telah dibahas pada 2023 lalu, hanya saja belum memiliki payung hukum. Sehingga Budi berharap tahun ini dapat terbit payung hukum berupa Peraturan Pemerintah (PP) terkait hal ini.
ADVERTISEMENT
"Sehingga dapat kami terima menambang memperkuat permodalan kami di bidang properti," tambah Budi.
Penyerapan PMN Hutama Karya per 25 Mei 2024 mencapai Rp 91,85 triliun atau 69,5 persen dari total alokasi Rp 131,14 triliun. Sebagian besar PMN yang belum diserap adalah PMN yang diterima pada bulan Desember 2023 dan Pada bulan April 2024.