Sudah Diajak Bicara Pemerintah, Pedagang Daging Sapi Batal Mogok

27 Februari 2022 7:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual memotong daging sapi di pasar Rangkasbitung, Lebak, Banten, Sabtu (26/2/2022). Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Penjual memotong daging sapi di pasar Rangkasbitung, Lebak, Banten, Sabtu (26/2/2022). Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pedagang daging sapi batal aksi mogok jualan usai diajak bicara oleh pemerintah. Sedianya, rencana mogok dilakukan mulai besok, Senin (28/2) hingga Jumat (4/3).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan Ketua Jaringan Pemotongan dan Daging Indonesia (JAPPDI) Asnawi. Dia memastikan pemotong dan pedagang daging di bawah organisasinya batal mogok.
“Kami bersama pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD), serta anggota menyatakan tidak ada aksi mogok," kata Asnawi seperti dikutip dari Antara, Sabtu (26/2).
Asnawi menyampaikan, sebelumnya JAPPDI ikut mendukung aksi libur berdagang yang diserukan, namun setelah mendapat jalan keluar dan terpenuhi tuntutannya, maka JAPPDI menolak aksi mogok jualan.
JAPPDI bahkan menginstruksikan kepada pemotong dan pedagang sapi untuk tetap berjualan seperti biasa.
Menurut Asnawi, JAPPDI meminta meminta pemerintah untuk mengintervensi adanya fluktuasi harga daging sapi yang mengalami kenaikan sejak Desember 2021 hingga Februari 2022.
"Pertama, kelangkaan pasokan karena memang pasokan, kalau mengandalkan sapi impor itu memang kurang. Oleh karena itu, dikerahkan sapi lokal untuk didatangkan ke Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek)," ujar Asnawi.
ADVERTISEMENT

Pedagang Minta Harga Daging Sapi Turun Lagi

Pedagang daging sapi melihat bahwa kenaikan harga pada level 5 persen masih dianggap wajar. Namun, yang terjadi saat ini adalah kenaikan hingga 15 persen di tingkat pemotong.
Dengan kenaikan 15 persen, maka harga jual daging sapi kepada konsumen mencapai Rp 140.000 per kilogram (kg). Harga tersebut dipandang terlalu membebani konsumen yang akhirnya berpengaruh terhadap daya beli.
Namun, dengan kenaikan 5 persen, lanjut Asnawi, harga jual daging sapi ke konsumen menjadi Rp 125.000 per kg atau Rp 130.000 per kg untuk daging sapi jenis has dalam (tenderloin).
Suasana penjualan daging sapi di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Harga daging sapi di sana masih stabil di angka Rp 125 ribu per kilogram, Jumat (25/2). Foto: kumparan/Arfiansyah Panji Purnandaru
"Dengan adanya intervensi dari pemerintah, sekarang penjualan tetap, posisi perubahannya sedikit. Yang tadinya Rp 140.000 ribu per kg, sekarang paling Rp 125.000 per kg sampai Rp 130.000 per kg. Sudah turun, tapi itu belum sesuai dengan apa yang pedagang inginkan," ujar Asnawi.
ADVERTISEMENT
Asnawi menambahkan, dalam hal ini, pemerintah memfasilitasi ruang pertemuan antara pihak-pihak berkepentingan untuk mencari solusi dan jalan keluar agak aksi mogok tidak terjadi.
"Sekarang, dengan adanya informasi dan pemberitaan, masyarakat sudah tahu dan memahami bahwa memang ada kenaikan harga daging sapi. Namun demikian, kami masih akan meminta pertemuan kedua agar penurunan harga terjadi sesuai keinginan kami," ujar Asnawi.