Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Sudah Pegang Saham BUMN, Danantara Segera Taruh Dana di Pasar Modal
14 April 2025 13:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Setelah resmi memegang saham di hampir seluruh BUMN Tbk, Danantara bersiap mengelola aliran dana baru yang berasal dari pembagian dividen. Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, mengatakan alokasi investasi akan dimulai setelah dividen masuk pada akhir bulan ini. Public market disebut sebagai opsi pertama dalam pengelolaan dana tersebut.
ADVERTISEMENT
“Jadi kan kita baru nanti dividen akhir bulan ini masuk ke kami ya kan. Dari situ, kita harus mulai alokasikan uangnya ke mana? Ya tentu yang paling cepat pertamanya tentu di public market," kata Pandu kepada wartawan di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Senin (14/4).
Sebagai pengelola aset negara, Danantara berfokus pada strategi investasi yang mengutamakan imbal hasil. Pandu menegaskan pihaknya bakal memaksimalkan return. Sementara urusan operasional tetap menjadi ranah kementerian atau holding masing-masing.
"Yang paling penting fokus simpel kita kan balik ke return-nya. Tapi kita juga sekarang udah ada memegang semua saham BUMN yang Tbk. Kurang lebih ada 18 kalau saya nggak salah yang ada di pasar modal. Kita lihat di sana kita dari tempatnya Pak Dony (Wamen BUMN sekaligus COO Danantara) fokus ke sisi operasinya. Dari sisi saya kita lihat dari fokus dari sisi investasinya. Ya gitu aja sesimpel itu kok,” ungkap Pandu.
Dalam waktu dekat, Danantara juga akan mulai mempertimbangkan proyek-proyek investasi strategis di luar pasar modal. Salah satu peluang datang dari hasil diplomasi ekonomi antara Presiden Prabowo Subianto dengan Qatar yang disebut sukses membuka jalan kerja sama dana investasi senilai USD 2 miliar.
ADVERTISEMENT
Namun, Pandu memastikan Danantara akan tetap berhati-hati dalam menempatkan dananya, termasuk jika menyangkut investasi di sektor alat berat atau sektor-sektor spesifik lainnya.
"Kita bakal lihat case by case basis. Yang penting return-nya masuk,” tegas Pandu.
Terkait kondisi BUMN yang saat ini masih mencatatkan kerugian, Pandu menuturkan hal tersebut bukan merupakan kewenangan langsung tim investasi, melainkan bagian dari pengelolaan operasional yang berada di luar ruang lingkup Danantara.
Pandu mengatakan konsolidasi akan menjadi bagian penting dari strategi Danantara dalam memperkuat posisi aset BUMN ke depannya.
"Kita kan nanti harus membuat perusahaan-perusahaan BUMN besar. Kita harus konsolidasi sebagian besar aset-aset tersebut,” tutur Pandu.