Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Sudirman Said: Pertamina Harus Keluar dari Praktik Masa Lalu
3 Februari 2017 11:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
![Sudirman Said (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1483606454/xzmszxlqqnsn6edo2kcj.jpg)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) memutuskan mencopot Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama dan Ahmad Bambang sebagai Wakil Direktur. Untuk mengisi kekosongan, rapat yang digelar Jumat (3/2), menunjuk Yenni Andayani sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama.
ADVERTISEMENT
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menanggapi soal pergantian tersebut. Dia berharap, pengganti Dwi Soetjipto merupakan sosok yang kredibel dan kompeten di bidangnya. Sebab, pergantian kepemimpinan yang tidak terpola, kata dia, rentan diwarnai kepentingan jangka pendek.
"Pergantian kepemimpinan yang tidak berpola, baik periode maupun tata cara penunjukannya menunjukan governance yang rentan diwarnai kepentingan jangka pendek," kata Sudirman kepada kumparan, Jumat (3/2).
Menurut Sudirman, Pertamina merupakan perusahaan besar yang memiliki pengaruh signifikan dari sisi bisnis maupun sektor energi. Perusahaan harus keluar dari praktik masa lalu yang kerap hanya mengedepankan kepentingan jangka pendek.
"Kalau kita tidak mampu keluar dari praktik masa lalu yang selalu mengedepankan kepentingan jangka pendek dan politisasi, kita kehilangan kesempatan besar,” ujar Sudirman yang juga menjadi Ketua Institut Harkat Negeri.
ADVERTISEMENT