Sukses Danai Gojek Hingga Investree, Mandiri Capital Cari Startup Baru

25 November 2020 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengemudi ojek daring mengenakan sekat pelindung saat menunggu penumpang di kawasan jalan Kendal, Jakarta, Rabu (10/6).  Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pengemudi ojek daring mengenakan sekat pelindung saat menunggu penumpang di kawasan jalan Kendal, Jakarta, Rabu (10/6). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Perusahaan modal ventura, Mandiri Capital Indonesia (MCI), berencana menambah lagi portofolionya dengan menyuntikkan dana pada satu startup baru. Meski demikian, Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro masih enggan merinci calon startup yang akan didanai tersebut.
ADVERTISEMENT
Eddi mengatakan setelah lima tahun beroperasi, MCI saat ini telah menjadi pemegang saham di 14 startup di Indonesia. Menurutnya pergerakan MCI cukup agresif namun tetap selektif. Termasuk untuk rencana menambah satu portfolio lagi.
“Portofolio, kami sudah investasi ke 14 startup. Apakah agresif? Ya lumayan. Tapi kami tetap selektif. Dan ke depannya akan jadi 15 startup,” ujar Eddi dalam konferensi pers virtual HUT Ke-5 MCI, Rabu (25/11).
Adapun 14 startup yang telah didanai oleh MCI di antaranya Yokke!, PTEN, LinkAja, damcorp, Investree, Amartha, KoinWorks, Crowde, mekari, cashlez, iSeller, privyid, halofina, dan Gojek. Selain startup-startup tersebut ada juga beberapa startup lainnya yang sudah tidak lagi di bawah portfolio MCI alias telah graduate.
Ilustrasi transaksi uang rupiah. Foto: Abriawan Abhe/Antara Foto
Salah satunya yaitu Moka, sebuah startup penyedia layanan kasir digital yang awalnya merupakan portfolio MCI. Namun Moka kini telah diakuisisi 100 persen oleh Gojek. Menurut Eddie ini merupakan salah satu cerita sukses dari portfolio MCI.
ADVERTISEMENT
“Salah satunya Moka yang kita beli sekitar 3 tahun lalu dari masih baru jadi dan beberapa tahun kemudian dibeli 100 persen oleh Gojek dan kita mendapatkan return dalam bentuk uang dan sebagainya dalam bentuk saham Gojek,” ujarnya.
Melihat progress MCI saat ini, Eddi pun optimistis dengan proses bisnis tersebut. Pihaknya juga akan terus fokus pada bisnis utama perseroan yaitu sebagai modal ventura yang berinvestasi ke banyak startup.
“Investasi itu dalam arti dengan penyertaan ekuitas. Perbedaan kita dengan bank adalah kita tidak memberikan kredit. Tapi kalau kita suka dengan sebuah startup, kita akan menjadi pemegang saham di startup dengan membeli 5 persen atau 10 persen, 15 persen, 20 persen atau lebih,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Namun menurut Eddi, tugas utama dari MCI tidak hanya sebatas berinvestasi di suatu startup. Melainkan juga mencari, menyeleksi, dan berinvestasi pada startup yang memang memiliki prospek positif bagi perusahaan secara khusus atau bagi Mandiri Group secara umum.
“Dari perusahaan startup itu, tugas kita adalah mencari, menyeleksi, dan berinvestasi di startup. Kita adalah anak perusahaan Mandiri Group. Kita membawa inovasi melakukan inisiatif-inisiatif dan kolaborasi antara startup tersebut dengan Mandiri Group,” tutupnya.